TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jabar 1 Untuk Bima Arya,  Jakarta 1 Untuk Ridwan Kamil

Laporan: AY
Minggu, 05 Mei 2024 | 08:47 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Peta politik untuk Pilkada Jawa Barat dan Jakarta mulai ada gambaran. Bima Arya yang baru purna tugas sebagai Wali Kota Bogor mendeklarasikan diri siap maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat. Sementara, Ridwan Kamil yang merupakan petahana di Jabar, kemungkinan besar bakal maju di Pilgub Jakarta.
Pengumuman Bima Arya bakal nyagub Jawa Barat dibarengi dengan deklarasi. Acara deklarasi tersebut digelar di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (4/5/2024). Video deklarasi juga diunggah Bima di akun Instagram miliknya, @bimaaryasugiarto.
Dalam video ini, Bima tampil casual dengan kemeja lengan panjang warna biru muda dan celana jeans. Warna biru kemejanya mirip dengan yang dikenakan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres lalu.

Sedangkan pendukung Bima rame-rame menggunakan kaos berwarna putih bertuliskan Muda Bersuara. Mereka juga membawa atribut yang menunjukkan dukungannya kepada Bima.

“Bima Arya Jawa Barat,” tulis spanduk disertai foto Bima. “Komunitas Ojol Indonesia dukung Bima Arya Jabar-1,” demikian tulisan di spanduk lainnya.
Di hadapan pendukungnya, Bima turut berpidato. Politisi PAN ini mengatakan seorang pemimpin harus bekerja untuk semua dan bersikap adil. Kata dia, seorang pemimpin jangan takut atau menghindar saat menghadapi keadaan sulit.

Bima Arya memakai istilah bahasa Sunda yaitu, tong ciut ka nu hideung, tong ponteng ka nu koneng. Artinya jangan takut sama yang hitam, jangan menghindar ke yang kuning.
“Tidak boleh ada kepentingan apa pun selain memudahkan dan membahagiakan warga,” kata Bima yang berpidato dengan gaya berdiri di bangku kecil.

Mantan Wali Kota Bogor dua periode ini menyampaikan komitmennya untuk memajukan dan menyejahterakan warga Jabar.

“Kita ingin agar warga sejahtera ekonominya tidak terjerat pinjol. In syaallah makanan berlimpah, berubah mudah, pendidikan murah. Insya Allah sumringah. Bismillah kita bergerak ikhtiar untuk Jawa Barat. Kita menuju Gedung Sate,” seru Bima Arya sambil menunjuk gedung yang ada di belakangnya.
Di tempat yang sama, Bima juga mengungkapkan komitmennya untuk membuat layanan kesehatan lebih mudah diakses dan efisien.
“Saya mewakili harapan banyak warga yang ingin proses BPJS lebih sederhana, serta setiap desa dan kelurahan dilengkapi puskesmas dengan fasilitas rawat inap yang memadai, dokter yang kompeten, dan peralatan kesehatan yang cukup,” paparnya.

Pasca deklarasi, Bima Arya mengungkapkan telah mendapatkan dukungan luas dari warga Jabar untuk maju dalam Pilgub. Dia bilang, dukungan tersebut sejalan dengan keinginannya untuk mereformasi sistem pendidikan di Tanah Pasundan.
“Terutama setelah sering mendengar keluhan dari para orang tua yang kesulitan menyekolahkan anaknya karena sistem zonasi,” sebut politisi kelahiran 17 Desember 1972 itu.
Dia menambahkan, PAN, partai tempatnya bernaung, telah memberinya tugas khusus untuk menjalin komunikasi politik dengan berbagai partai politik lain dan membangun dukungan dari masyarakat. Setelah ini, ia berencana untuk berkeliling Jabar guna menguatkan hubungan dan meyakinkan masyarakat agar mendukungnya.

“Insya Allah, pada saatnya nanti, warga Jabar akan memutuskan. Saat ini kita sedang bergerak, berikhtiar menuju Gedung Sate,” tutur Bima, optimis.

Bagaimana dengan Kang Emil-sapaan Ridwan Kamil? Sebagai mantan anak buahnya di pemerintahan daerah, Bima mengaku sudah komunikasi dengan Emil. Bima tak membantah bila komunikasinya dengan Emil terkait keputusannya untuk maju di Pilgub Jabar.
“Saya dengan Kang Emil komunikasi berjalan baik, berjalan bagus,” ujar Bima

Meski begitu, Bima sendiri belum mendapatkan kabar pasti apakah Emil akan maju kembali di Pilgub Jabar atau ada pilihan lainnya. Sehingga, dia memastikan semua peluang untuk Pilgub 2024 ini masih terbuka lebar.
“Hari ini masih berproses, Kang Emil belum menyatakan akan ke mana, saya kira semua masih terbuka,” ujarnya.

Gayung bersambut, deklarasi Bima nyagub mendapat dukungan dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, PAN mendorong kadernya sendiri sebagai kandidat di Pilkada 2024. Dia membeberkan sejumlah nama mulai dari Bima Arya, Eko Patrio, hingga Zita Anjani.

Untuk Pilkada Jabar, Zulhas menyebut kemungkinan partainya mengusung Bima dan artis senior Desy Ratnasari. “Pilkada Jabar (ada) Bima Arya, Desy Ratnasari, orang-orang hebat kan. Iya keren-keren orang PAN mah,” sebut Zulhas di Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (4/5/2024).
Sementara itu, hingga saat ini Emil masih belum memutuskan bakal maju di Pilgub Jabar atau Jakarta. Eks Gubernur Jabar itu meminta watku 1 sampai 2 bulan sebelum keputusan itu diambil.

Kalau sekarang itu masih menghitung survei, masih membahas dengan partai-partai, masih terlalu awal,” imbuh Emil, dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).
Di satu sisi, Emil merasa peluang dirinya maju di Jabar sangat bagus. Karena dirinya merupakan petahana. Akan tetapi, hasil survei Cagub di Jakarta juga menempatkan mantan Wali Kota Bandung itu di posisi teratas.
“Sehingga saya harus konsultasi dulu ke semua pihak. Khususnya kepada para pimpinan partai,” tandas Wakil Ketua Umum Golkar itu.

Apa tanggapan Golkar? Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia memastikan bahwa Emil menjadi prioritas utama untuk diusung di Jabar. Sementara untuk Jakarta, Golkar masih menjagokan 3 kader internalnya.

“Dengan segala perhitungan kami secara politik dan juga untuk kepentingan pembangunan, mungkin Pak Ridwan Kamil lebih relevan, lebih bermanfaat, lebih berguna untuk masyarakat Jabar,” sebut dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024) lalu.
Doli mengatakan, jika nantinya Emil benar-benar diputuskan untuk maju ke Pilgub Jabar, maka Golkar akan fokus pada pencalonan Ahmed Zaki Iskandar dan Erwin Aksa untuk Pilgub DKI Jakarta. “Atau mungkin nanti bisa jadi ada nama baru yang muncul,” jelas Ketua Komisi II DPR ini.

Sementara itu, pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consultinh (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, Emil paling populer dan mendapatkan penerimaan terbesar dari warga Jabar. Peluangnya untuk kembali menjadi gubernur Jawa Barat sangat besar jika dia maju di Pilkada Jabar 2024.
“Namun, jika Emil tidak maju di Jabar, maka peluang tokoh-tokoh potensial di Jabar relatif terbuka. Termasuk Bima Arya atau mantan-mantan bupati atau walikota lain,” kata Saidiman saat dihubungi semalam.

Dibanding di Jakarta, kata dia, Emil memang lebih berpeluang untuk Jabar 1. Namun di politik, kata dia, semua kemungkinan bisa saja berbeda. Termasuk, keputusan politik dari para elite parpol dalam berkompromi untuk mengusung jagoannya di dua provinsi yang dianggap cukup bergengsi itu.

“Penentuan pasangan Cagub nanti saya duga akan mempertimbangkan teritori. Ini menjadi peluang bagi tokoh seperti Bima Arya untuk muncul,” pungkasnya.

Kalau sekarang itu masih menghitung survei, masih membahas dengan partai-partai, masih terlalu awal,” imbuh Emil, dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).
Di satu sisi, Emil merasa peluang dirinya maju di Jabar sangat bagus. Karena dirinya merupakan petahana. Akan tetapi, hasil survei Cagub di Jakarta juga menempatkan mantan Wali Kota Bandung itu di posisi teratas.
“Sehingga saya harus konsultasi dulu ke semua pihak. Khususnya kepada para pimpinan partai,” tandas Wakil Ketua Umum Golkar itu.

Apa tanggapan Golkar? Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia memastikan bahwa Emil menjadi prioritas utama untuk diusung di Jabar. Sementara untuk Jakarta, Golkar masih menjagokan 3 kader internalnya.

“Dengan segala perhitungan kami secara politik dan juga untuk kepentingan pembangunan, mungkin Pak Ridwan Kamil lebih relevan, lebih bermanfaat, lebih berguna untuk masyarakat Jabar,” sebut dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024) lalu.
Doli mengatakan, jika nantinya Emil benar-benar diputuskan untuk maju ke Pilgub Jabar, maka Golkar akan fokus pada pencalonan Ahmed Zaki Iskandar dan Erwin Aksa untuk Pilgub DKI Jakarta. “Atau mungkin nanti bisa jadi ada nama baru yang muncul,” jelas Ketua Komisi II DPR ini.

Sementara itu, pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consultinh (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, Emil paling populer dan mendapatkan penerimaan terbesar dari warga Jabar. Peluangnya untuk kembali menjadi gubernur Jawa Barat sangat besar jika dia maju di Pilkada Jabar 2024.
“Namun, jika Emil tidak maju di Jabar, maka peluang tokoh-tokoh potensial di Jabar relatif terbuka. Termasuk Bima Arya atau mantan-mantan bupati atau walikota lain,” kata Saidiman saat dihubungi semalam.

Dibanding di Jakarta, kata dia, Emil memang lebih berpeluang untuk Jabar 1. Namun di politik, kata dia, semua kemungkinan bisa saja berbeda. Termasuk, keputusan politik dari para elite parpol dalam berkompromi untuk mengusung jagoannya di dua provinsi yang dianggap cukup bergengsi itu.

“Penentuan pasangan Cagub nanti saya duga akan mempertimbangkan teritori. Ini menjadi peluang bagi tokoh seperti Bima Arya untuk muncul,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo