Pidato Tertutup Di Danantara, Prabowo: Nggak Etis Tegur Direksi Di Depan Media

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasan di balik keputusan untuk menggelar pidato tertutup di acara Townhall Meeting Danantara bersama BUMN di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (28/4/2025).

 

Setelah memimpin acara yang dihadiri oleh pengurus Danantara dan seluruh direksi BUMN, Prabowo menjelaskan, pidato tertutup tersebut bertujuan untuk menjaga etika dalam berkomunikasi, terutama ketika ia harus menegur direksi-direksi BUMN.

 

Ya tertutup karena saya banyak negor juga direksi-direksi itu. Nggak enak kan ditegur di depan kalian (wartawan)," kata Prabowo, dalam keterangan pers, setelah menyampaikan pidato.

 

Prabowo tiba di acara tersebut pada pukul 15.30 WIB, didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Kehadirannya disambut hangat oleh CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, serta Menteri BUMN Erick Thohir, bersama dengan pejabat-pejabat lainnya, termasuk CIO Danantara Pandu Sjahrir dan COO Donny Oskaria.

 

Setelah prosesi penyambutan, Prabowo bersama rombongan menuju panggung utama. Dalam acara tersebut, Rosan dan Erick duduk di samping Prabowo, sementara sejumlah pejabat Danantara lainnya mengikuti di belakangnya. Sepuluh bendera Merah Putih dan dua bendera Danantara yang besar menjadi latar acara yang megah.

 

Acara dimulai dengan sambutan dari CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, yang dilanjutkan dengan pemutaran video mengenai 180 hari kerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

 

Puncak acara dilanjutkan dengan pidato Presiden Prabowo, yang berlangsung secara tertutup pada pukul 16.02 WIB. Pada saat itu, media yang sebelumnya diperbolehkan untuk meliput, diminta keluar dari ruangan untuk menjaga privasi dan suasana yang lebih kondusif dalam rapat tersebut.