Covid-19 Merebak Di Negeri Tetangga, Presiden Prabowo Panggil Menkes

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto terus memantau kasus Covid-19 yang mengalami peningkatan di sejumlah negara tetangga, seperti Singapura dan Thailand.
Untuk mendapatkan update kasus Covid-19, Prabowo memanggil Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ke Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/6/2025) sore.
Menkes tiba di Istana sekitar pukul 15.40 WIB. Menkes mengenakan setelan batik cokelat lengan panjang yang dipadukan celana bahan hitam. Di tangan kanannya, Menkes membawa map berwarna putih.
Kedatangan Menkes langsung dikerubuti wartawan. Mereka menanyakan agenda pertemuannya dengan Presiden Prabowo.
“Covid-19, lebih ke situ,” jawab pria yang biasa disapa BGS ini.
Menkes lalu masuk ke dalam Istana untuk menemui Presiden Prabowo. Pertemuan berlangsung sekitar 2,5 jam.
Usai pertemuan, Menkes mengatakan, Presiden Prabowo meminta laporan soal perkembangan kasus Covid-19. Menurut dia, kenaikan kasus di luar negeri disebabkan oleh sub-varian baru dari Omicron, termasuk JN.1. Varian ini sebenarnya sudah dikenali dan tidak menimbulkan dampak berat.
Karena itu, Menkes meminta masyarakat tidak khawatir dengan kasus Covid di Indonesia. Sebab, temuan kasusnya di dalam negeri masih tergolong rendah.
Menkes juga mengatakan, penemuan kasus Covid-19 di Indonesia berdasarkan survei Sentinel Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI). Survei ini dilakukan terhadap puluhan rumah sakit yang menunjukkan adanya peningkatan kasus Covid-19 dengan sub-varian Omicron JR1.
Lalu, apa langkah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan Covid-19? Menurut Menkes, pihaknya mengimbau kepada kepala dinas kesehatan di seluruh Indonesia untuk melaporkan jika menemukan kasus infeksi Covid-19 di wilayah mereka.
“Jadi, kita sudah keluarin surat ke seluruh kepala dinas kesehatan untuk melakukan surveillance. Jadi, kalau ada yang kena, dilaporin,” ujarnya.
Terkait pengetatan kegiatan, Menkes memastikan belum ada. Termasuk pengetatan jalur keluar masuk Indonesia.
Sementara, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengimbau, masyarakat kembali menerapkan protokol hidup sehat. “Misalnya, kembali membiasakan mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika sedang flu,” sebut Hasan dalam konferensi pers di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Selasa (3/6//2025).
Hasan juga menyarankan agar masyarakat segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti pusing, flu, atau sakit tenggorokan. Tujuannya, agar deteksi dini bisa dilakukan apabila seseorang terkonfirmasi Covid-19.
Bagaimana tanggapan ahli? Pakar Kesehatan dari Universitas Yarsi Prof Chandra Yoga Aditama menilai, sudah seharusnya Pemerintah menyikapi serius kasus Covid-19. Mengingat, data penularannya terus berkembang di Asia Tenggara.
Ia juga menekankan tiga hal untuk mencegah terjadinya penularan virus. Pertama, selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kedua, menyadari bahwa Covid-19 memang masih ada, termasuk di Indonesia.
“Jadi, karena ada kasus maka tentu saja ada kemungkinan variasi peningkatan kasus dari waktu ke waktu,” katanya.
Ketiga, terus memantau perkembangan kasus yang ada di negara tetangga dan dalam negeri. Apalagi, kata dia, negara-negara Asia Tenggara punya ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) untuk memperkuat kolaborasi dalam deteksi dan respon terhadap kedaruratan penyakit.
Mudah-mudahan tidak terus merebak dengan luas,” pungkas Yoga.
Untuk diketahui, kasus Covid-19 mengalami tren kenaikan di sejumlah negara di kawasan Asia, seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura. Di Thailand, pasien Covid melonjak hingga 18 ribu pasien per hari.
Melansir The Nation Thailand pada 2 Juni 2025, Departemen Pengendalian Penyakit Thailand mengimbau kelompok umur seperti lansia untuk sementara waktu menghindari tempat ramai. Termasuk pada orang tua dengan anak-anak di bawah usia satu tahun. Pemerintah setempat juga menyarankan untuk vaksinasi Covid agar meminimalisir risiko terpapar.
Sementara, Singapura mencatat lonjakan kasus Covid-19 menjadi 14.200 pasien selama 27 April sampai 3 Mei. Angka ini naik dari 11.100 kasus pada pekan sebelumnya. Tercatat, hingga ini ada 133 pasien yang dirawat di rumah sakit.
Di Malaysia, rata-rata kasus Covid-19 sebanyak 600 kasus per minggu, atau jauh di bawah ambang batas kewaspadaan nasional. Tidak ada laporan kasus kematian di sepanjang 2025.
Sedangkan di Indonesia, Kemenkes menemukan ada tujuh orang yang terkena Covid-19. Temuan itu tercatat pada minggu ke-22 tahun 2025, tepatnya tanggal 25-31 Mei.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu