Alasan Opang Turunkan Penumpang Taksi Online di Stasiun Tigaraksa

TANGERANG - Sejumlah pengemudi ojek pangkalan (opang) kini ditetapkan sebagai tersangka setelah mereka menurunkan paksa penumpang taksi online yang merupakan ibu-ibu dan bayinya di dekat Stasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

 

Kapolresta Tangerang, Kombes Andi Muhammad Indra Waspada, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (25/7) lalu, sekitar pukul 13.30 WIB. Korban berinisial SM yang sedang naik taksi online bersama suaminya yakni IA pun tiba-tiba diberhentikan oleh sejumlah pengemudi opang.

 

“Alasan yang dikemukakan pria itu adalah bahwa taksi online tidak diperbolehkan memasuki area stasiun, yang diklaim sebagai tempat atau wilayah opang,” ucap Andi, Selasa (29/7/2025).

 

Peristiwa itu pun viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, korban dipaksa turun dari taksi online sambil menggendong bayinya pada saat cuaca sedang hujan. Para pelaku pun tetap melarang dan bahkan melakukan pengancaman.

 

Para pengemudi opang lainnya turut mengerumuni taksi online tersebut, membuat situasi semakin kacau. Aksi pengancaman dan intimidasi perusakan juga terus dilakukan oleh para pelaku.

 

“Berdasarkan pengakuan korban, salah seorang oknum opang mengancam akan mengempiskan ban apabila penumpang tidak mau turun,” jelasnya.

 

Korban sempat menolak permintaan tersebut, lantaran mengingat ia sedang membawa bayi yang berusia 6 bulan dan cuaca sedang hujan deras. Namun, para pelaku tetap memaksa korban untuk turun.

 

“Para oknum opang itu tidak mengindahkan permintaan korban. Para oknum opang tetap memaksa korban turun. Karena takut, korban pun turun meski sedang hujan deras dan membawa bayi,” lanjut Andi.

 

Pihak kepolisian setelah menerima laporan terkait peristiwa tersebut langsung melakukan penyelidikan. Sampai akhirnya, berhasil mengamankan empat oknum opang yang berinisial I (53), N (52), J (63), dan JU (49) pada Minggu (27/7) lalu. Akibat perbuatannya, kini keempatnya telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.