Rakyat Miskin Tetap Harus Bisa Makan

JAKARTA - Meski puluhan negara terancam jadi negara gagal akibat krisis pangan dan energi, Indonesia tetap harus jadi negara yang mampu memenuhi kebu­tuhan pokok rakyatnya.

Dengan memiliki tiga komoditi andalan, yaitu batubara, nikel dan minyak sawit, Indonesia akan mampu menahan terjangan badai resesi eko­nomi dunia.

Banyak negara sangat membutuh­kan ketiga komoditi tersebut. Dari perdagangan batubara dan minyak sawit, kita memperoleh pajak dalam jumlah sangat besar. Pendapatan negara dari komoditi tersebut bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dana subsidi BBM dan pupuk.

Pendapatan negara dari pajak batubara dan minyak sawit juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana bantuan sosial. Kalau BLT (Bantuan Langsung Tunai) terus diberikan kepada orang-orang yang ada di lapisan paling bawah, maka mereka akan bias membeli beras dan lauk pauk.

Artinya, orang-orang miskin tetap bisa makan, walaupun kemungkinan akhir tahun ini atau awal tahun de­pan, tekanan terhadap perekonmian nasional semakin berat. Ini antara lain akibat tingginya harga minyak mentah di pasar internasional.

Kita juga berharap pemerintah terus memberikan bantuan dana dan insentif khusus kepada para peda­gang kecil di perkampungan padat penduduk dan pedagang kaki lima di perkotaan. Bantuan ini diperlukan agar mereka tidak gulung tikar.

Kalau ekonomi rakyat bisa bangkit lagi, perekonomian nasional bisa bernapas lega.

Meski ada sedikit koreksi dari IMF (Dana Moneter Internasiona) dan Bank Dunia akibat tekanan eko­nomi global, ekonomi kita tahun ini diperkirakan masih akan tumbuh dI atas 5 persen.

Oleh karena itu, kondisi yang mulai membaik ini mesti dijaga. Caranya, pertama, BLT untuk orang miskin harus diberikan sampai pan­demi Covid-19 berubah jadi endemi dan perang Rusia - Ukraina berakhir.

Kedua, pengusaha kecil yang mulai mengalami kesulitan modal, mesti secepatnya diselamatkan.

Kalau, BLT bisa disalurkan hingga akhir 2023 dan pinjaman lunak bisa diberikan kepada ribuan pengusaha kecil di perkampungan padat pen­duduk, Ekonomi rakyat bisa tumbuh lebih cepat.

Jadi sekali lagi, ayo pacu produksi pangan, ayo bantu orang miskin supa­ya tetap bisa membeli beras, ayo bantu pengusaha kecil agar tak mati suri.

Kalau semua ini bisa dilakukan serentak, Indonesia akan lolos dari ancaman krisis pangan dan energi.