Pilih Caleg Antikorupsi

SERPONG - Pemilu akan digelar 14 Februari 2024. Tapi sejak awal Maret 2023 lalu para politisi sudah sibuk untuk menjadi caleg DPR atau DPRD. Ada yang tetap bersama partai lamanya. Ada pula yang pindah ke partai lain.

Meski masa kampanye belum dimulai, sebagian besar caleg sudah turun ke daerah pemilihan (dapil)-nya masing-masing. Mereka kembali mendekati rakyat yang jadi calon pemilih. Mereka kembali menebar janji-janji. Ada yang berjanji akan membantu masyarakat mengatasi masalah yang dihadapi. Berjanji akan memperbaiki jalan desa. Berjanji akan membantu orang miskin.

Lalu ada pula yang berjanji akan mencegah korupsi di birokrasi.

Kita berharap, janji mencegah ko­rupsi di birokrasi tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota, dipenuhi setelah mereka terpilih jadi angggota DPR atau DPRD.

Untuk itu kita berharap, hanya orang-orang dengan rekam jejak baik dan antikorupsi yang terpilih jadi ang­gota legislatif.

Kalau sebagian besar anggota legislatifnya antikorupsi, ke depan dipastikan kebocoran anggaran pembangunan akan menurun drastis.

Kita juga berharap, ke depan tidak ada lagi permainan anggaran yang dilakukan oknum angggota legislatif bersama-sama oknum pejabat eksekutif.

Kita berharap, ke depan, kantor-kantor DPRD bersih dari orang-orang yang tidak jelas urusannya. Tak boleh ada lagi, calo atau makelar anggaran.

Sekali lagi, kalau anggota legislatifnya antikorupsi, pasti calo anggaran tak bisa berkutik. Tak akan ada lagi, penggelembungan anggaran. Tak ada lagi potong memotong anggaran untuk oknum tertentu.

Oleh karena itu, pada Pemilu mendatang, kita berharap yang terpilih jadi anggota DPR atau DPRD, adalah orang-orang yang jujur, berintegritas dan antikorupsi.

Jadi jangan salah pilih. Sebelum memilih, perhatikan rekam jejak sang calon. Kalau rekam jejaknya buruk, jangan dipilih.