Pemkab Pandeglang Tetapkan 5 Strategi Peningkatan PAD

PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, menetapkan lima strategi dalam upaya meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun anggaran 2024. Kelima strategi itu, yakni:

1. Peningkatan sarana dan prasarana layanan dan pendukung peningkatan pajak dan retribusi daerah;

2. Penyusunan dan analisis kebijakan pajak dan retribusi daerah;

3. Optimalisasi pendataan basis data dan pendaftaran pajak dan retribusi daerah;

4. Pengendalian pemeriksaan dan pengawasan pajak dan retribusi daerah; dan

5. Peningkatan layanan dan konsultasi pajak dan retribusi daerah.

Diketahui dalam pengantar nota keuangan Raperda APBD TA 2024, Pemkab Pandeglang menetapkan proyeksi PAD Rp 300.035.971.652.

Dikutip dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pemkab Pandeglang (audited) TA 2022, dalam APBD TA 2022 PAD diproyeksikan Rp 308.626.083.378 dan terealisasi Rp 232.434.104.142 atau sebesar 75,31 persen. Pada tahun sebelumnya, realisasi PAD mencapai Rp 196.060.817.592 dari anggaran Rp 226.977.573.321 atau 86,38 persen.

Kinerja PAD pada periode 2015-2020 mengalami fluktuasi. Secara rata-rata kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah (TPD) sebesar 9,11 persen.

“Jika dilihat dari kontribusi jenis pendapatan terhadap pendapatan daerah, diketahui bahwa kontribusi terbesar berasal dari dana perimbangan yang cenderung meningkat dari tahun 2015. Kontribusi dana perimbangan pada tahun 2020 mencapai 67,14% dibandingkan dengan 63,02% pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kontribusi PAD, kontribusi dana perimbangan masih memiliki angka yang lebih tinggi, sehingga dapat dilihat bahwa kemandirian fiskal daerah masih rendah. Rata-rata kontribusi PAD dari tahun 2015 hingga 2020 sebesar 9,11%, dengan kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 15,70%,” seperti dikutip dari Perda Nomor: 8 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2021-2026.(rie)