Rupiah Masih Loyo Di Level Rp 15.523

SERPONG - Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,08 persen ke level Rp 15.523 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.510 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di Asia bervariasi terhadap dolar AS. Won Korea Selatan minus 0,65 persen, peso Filipina turun 0,15 persen, yuan China minus 0,13 persen, dolar Taiwan melemah 0,08 persen, yen Jepang melesat  0,22 persen, baht Thailand naik 0,03 persen, ringgit Malaysia naik 0,03 persen, dan dolar Singapura menguat 0,02 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,01 persen ke level 102,13. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,05 persen ke level Rp 16.926, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,06 persen ke level Rp 19.613, dan terhadap dolar Australia menguat 0,13 persen ke level Rp 10.410.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell setelah pertemuan Bank Setral pekan lalu ditafsirkan memberikan nada yang lebih dovish.

Pengetatan kebijakan moneter kemungkinan besar akan berakhir, dan diskusi mengenai pemangkasan suku bunga akan diperhatikan.  

“Market masih memperkirakan ekspektasi agresif terhadap penurunan suku bunga, dengan1 penurunan pertama kemungkinan terjadi pada bulan Maret dan penurunan sebesar 141 basis poin pada Desember tahun depan,” kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (19/12/2023).

Untuk itu, Ibrahim memproyeksi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih cenderung fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di rentang Rp 15.480-Rp 15.550 per dolar AS sepanjang hari ini.