TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Anies, Airlangga, AHY, Imin, Emil Dan Uno Bicara Di Forum Pemred

Ganjar Kini Jadi Banteng Penakut

Oleh: SAR/AY
Sabtu, 06 Agustus 2022 | 08:58 WIB
Sejumlah tokoh hadir sebagai Capres dalam acara 10 tahun Forum Pemred. (Ist)
Sejumlah tokoh hadir sebagai Capres dalam acara 10 tahun Forum Pemred. (Ist)

JAKARTA - Setelah sering "ditanduk" elite banteng karena dinilai ngebet banget jadi capres, Ganjar Pranowo yang saat ini menjadi banteng penurut, berubah jadi banteng penakut ketika disinggung urusan pilpres. Ketidakhadirannya bersama para tokoh yang digadang-gadang bakal jadi capres di acara Forum Pemred, menguatkan Ganjar sebagai banteng penakut itu.

Kemarin, Forum Pemred genap ulang tahun ke-10. Memeriahkan hari jadinya, Forum Pemred menggelar diskusi bertema "Memajukan Pers, Menyatukan Bangsa", di Hotel Raffles, Jakarta. Sejumlah tokoh nasional hadir di acara ini. 10 tokoh yang kerap muncul dalam survei capres, diundang ke acara ini. Mereka adalah Menhan/Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketum Golkar/Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Namun, hanya 6 orang yang hadir. Prabowo, Ganjar, Khofifah, dan Erick tidak hadir.

Airlangga datang paling awal. Airlangga ditemani sejumlah elite beringin. Di antaranya Agus Gumiwang Kartasasmita dan Nurul Arifin. Tak lama kemudian muncul AHY, Anies, Ridwan Kamil, Muhaimin, dan yang terakhir Sandi.

Kenapa yang hadir cuma 6? Ketua Forum Pemred Arifin Asydhad bilang, yang tidak hadir alasannya berbeda-beda. Prabowo misalnya. Dari awalnya menyatakan bersedia hadir, tiba-tiba berhalangan karena harus mendampingi Presiden Jokowi. Lalu, Khofifah batal hadir karena harus mendampingi kunjungan Kapolri ke wilayahnya. Sementara, Erick baru saja tiba di Jakarta dari luar kota.

Untuk Ganjar, alasannya tidak diutarakan secara jelas. "Bapak Ganjar Pranowo semalam memastikan tidak bisa hadir dengan alasan yang sangat kami pahami," ucap Pemimpin Redaksi Kumparan ini, disambut tawa para hadirin. "Sangat-sangat kami pahami," ulangnya lagi.

Kepada para tokoh yang hadir, Arifin menghaturkan terima kasih. "Kami sangat menghargai dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada 6 tokoh yang benar-benar hadir," puji Arifin.

Para tokoh yang diundang diberi waktu masing-masing 5 menit untuk menyampaikan gagasannya. Mula-mula AHY. Putra sulung SBY ini langsung menggebrak. "Insya Allah, 10 tahun juga di luar pemerintahan, sehingga kita sangat matang," ucapnya, disambut tepuk tangan.

AHY lalu menyentil terus menurunnya indeks kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia belakangan ini. Lalu politik uang hingga politik identitas yang memecah belah.

Setelah itu, giliran Airlangga. Di awal-awal, Airlangga langsung mengemukakan disclaimer bahwa dirinya bicara atas nama Menko Perekonomian. Dia pun tidak bicara pilpres. Dia memilih memamerkan sejumlah capaian Pemerintah di tengah goncangan ekonomi global akibat pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina, hingga ancaman perubahan iklim.

Airlangga bangga, ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingga 5,44 persen. "Ini menandakan tren pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat," pamernya.

Di akhir pidatonya, Airlangga menekankan pentingnya menjaga kesehatan. Baik sehat manusianya, sehat ekonominya, hingga sehat alamnya.

Anies mendapat giliran ketiga. Dia langsung menyambung kata-kata sehat Airlangga. "Saya meneruskan apa yang disampaikan Pak Airlangga tadi; sehat manusianya, sehat ekonominya, sehat buminya, sehat rumahnya, juga rumah sehat. Kebetulan kita baru bikin rumah sehat. Jadi cocok Pak Airlangga," kelakarnya.

Muhaimin, yang mendapat giliran keempat, juga setuju dengan Airlangga. "Cocok karena kita masih sama-sama di pemerintahan saat ini. Moga-moga ketemu juga dalam koalisi-koalisi berikutnya," kelakar Imin, sontak memancing ketawa hadirin.

Sementara, Ridwan Kamil memilih bicara konteks terkini. Mulai dari disrupsi akibat pandemi, inovasi, bonus demografi, ekonomi maritim, hingga demokrasi yang mahal di ongkos.

Terakhir, Sandi. Dia mengenang pengalamannya dua kali berkompetisi, yakni Pilgub dan Pilpres. Ia juga bicara soal inovasi dan kolaborasi. Menurutnya, terobosan politik Presiden Jokowi menarik Prabowo dan dirinya ke kabinet adalah bagian dari inovasi itu.

"Inovasi pak Jokowi mengundang pak Prabowo dan saya ke dalam kabinet ini adalah sebuah terobosan, ini mungkin yang pertama di dunia," ujar Sandiaga yang lalu banyak melontarkan pantun.

Soal ketidakhadiran Ganjar, pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, ada ketakutan. Sebab, sebelumnya Ganjar beberapa kali ditegur pimpinan PDIP soal Pilpres. Juga sempat ada isu Ganjar dilarang ke luar kota tanpa surat tugas, meski kemudian isu ini dibantah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Ganjar dalam posisi terjepit. Mungkin dia takut kena kartu merah langsung dari PDIP," duga Hensat, sapaan Hendri Satrio, tadi malam.

Untuk Pilpres 2024, peluang Ganjar diusung PDIP juga sangat kecil. Para elite PDIP sangat condong ke Puan Maharani. "Nampaknya Ganjar sudah siap ditugaskan sebagai vote getter di Jateng, sebagai tim sukses atau ketua tim sukses untuk Puan," sambungnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo