Luhut: Prabowo Pintar Dan Terima Masukan Dari Orang Lain

JAKARTA - Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memuji-muji Capres 02 Prabowo Subianto setinggi langit. Kata Luhut, Prabowo adalah sosok yang pintar dan mau mendengar pendapat orang lain.
"Saya lihat Pak Prabowo, pertemuan kami beberapa kali, beliau masih sama seperti dulu, beliau mau mendengar dan pintar sekali," kata Luhut, saat menghadiri penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang LVRI kepada Laksamana TNI (Purn) Marsetio, di Gedung Veteran Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Luhut pun bersyukur, sejauh ini Prabowo unggul di Pilpres 2024, baik berdasarkan quick count lembaga survei maupun real count sementara KPU. Luhut mengaku mendambakan dipimpin oleh Prabowo, yang diyakininya dapat membawa Indonesia semakin maju.
"Saya sangat optimis dengan pemerintahan ke depan. Karena menurut saya pemimpin yang mau mendengar itu kunci," tambah Luhut.
Politisi senior Partai Golkar ini mengaku sering melakukan diskusi sembari memberikan pengarahan kepada Prabowo mengenai kelanjutan pemerintahan.

"Dalam beberapa minggu terakhir ini kami mem-brief Pak Prabowo dan saya banyak diskusi mengenai kelanjutan pemerintahan negara. Menurut saya, beliau on the track dan itu bukan saya yang ngomong," ucap Luhut.
Di tangan Prabowo, tambah Luhut, Indonesia akan menjadi negara maju. Apalagi, jika semua pihak dapat kompak bekerja sama dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu untuk lima tahun ke depan. Sehingga, semua masalah yang ada di Indonesia dapat diselesaikan secara bersama-sama.

"Kalau kita harap supaya negara lain dorong Indonesia maju, ya tidak akan pernah terjadi. So, you have to be yourself, nobody can detect us," ucap mertua Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak itu.
Ini bukan kali pertama Luhut memuji Prabowo. Sebelumnya, seperti ditayangkan di kanal YouTube program Rosi Kompas TV, Jenderal (Purn) TNI itu menyebut Prabowo adalah sosok yang tahu cara berterima kasih.

Saya kenal Prabowo, orang ini yang sangat hormat kepada seniornya, kepada pendahulunya, dan tahu berterima kasih,” kata Luhut, Minggu (11/2/2024).

Luhut yakin Prabowo bakalan arif dalam menimbang hal-hal penting untuk pembangunan negara. Sebab, Prabowo adalah pribadi yang cermat dalam mengambil keputusan.
“Prabowo itu tahu juga mana yang betul-betul penting buat negara ini atau buat dia atau tugas pokok dia. Dan dia juga ingin punya legacy. Itu saya bicara sama Pak Prabowo. Beliau juga ingin punya legacy, dan dia pintar. Jadi,, apa yang dilihat ini yang memungkinkan membuat legacy,” beber dia.
Luhut lalu memerinci sejumlah bidang yang mungkin akan menjadi legacy Prabowo dalam pemerintahannya. Misalnya, program e-catalogue, hilirisasi, dan pemerintahan berbasis elektronik.
Luhut berkeyakinan, Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka bakal melanjutkan seluruh program Presiden Jokowi. Ini dipastikan Luhut setelah berdiskusi dengan Prabowo dan timnya.

“Timnya Pak Prabowo dengan tim saya ketemu juga, bicara. Ada yang kita cocok, ada yang tidak cocok, tapi komunikasi itu jalan, dan itu diakui sama dia,” imbuh dia.

Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, meyakini pujian Luhut ke bosnya benar adanya. "Ya, apa yang disampaikan beliau (Luhut), betul. Pak Prabowo selalu menjadi demokrat sejati. Mendengar dan siap berdiskusi dengan siapa saja," ucap Dahnil, kepada Redaksi, Jumat (8/3/2024).
Senada, Wasekjen Gerindra Kawendra Lukistian mengungkapkan, Luhut dan Prabowo berteman sejak lama. Keduanya saling mengenal satu sama lain.
"Mereka bersahabat sejak lama dan saling tau karakter masing-masing. Jadi menurut saya itu bukan sekadar pujian, tapi menceritakan karakter asli sahabatnya," jelas Kawendra.
Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mensinyalir, ada maksud tertentu di balik pujian Luhut ke Prabowo. Terlebih, pujian Luhut ke Prabowo lebih banyak mengupas tips menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
"Pujian yang dilontarkan Pak Luhut di panggung depan ini menyiratkan bahwa keduanya memiliki relasi yang dalam, dan punya visi yang sama memajukan Indonesia dalam periode 2024 -2029. Sehingga bukan tidak mungkin Pak Luhut akan terlibat kembali dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, baik secara langsung maupun tidak," ucap Agung Baskoro.