Muzani: Prabowo Sosok The New Soekarno

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menganalogikan Prabowo Subianto sebagai The New Soekarno. Seperti Sang Proklamator, pemenang Pilpres 2024 itu dianggap selalu mengutamakan kepentingan rakyat, di atas segala-galanya.
“BELIAU ingin betul-betul mewujudkan cita-cita prokla­masi yaitu menghilangkan ke­miskinan di Indonesia dengan memberi makan siang 80 juta anak-anak pelajar kita bukan hal mudah,” ujar Muzani, dalam keterangannya, kemarin.

Dijelaskan, perumpamaan Prabowo sebagai The New Soekarno terlihat dari perhatiannya tentang kebutuhan gizi anak-anak Indonesia. Selama 70 tahun Indonesia merdeka, masih banyak yang belum mi­num susu setiap hari, dan tidak mendapatkan sarapan bergizi. “Sementara di sekolah mereka dibebani pelajaran yang berat," katanya.

Wakil Ketua MPR ini me­nyebut, Prabowo tengah beru­paya mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan membebaskan kemiski­nan, keterbelakangan. “Pak Prabowo akan wujudkan itu. Inilah Soekarno baru lahir, The New Soekarno," tegasnya.

Dikatakan, keberhasilan Prabowo sebagai presiden bukan akhir dari perjuangan. Melainkan, awal perjuangan mewu­judkan cita-cita proklamasi. Caranya, menggunakan kekua­saan mandat dari rakyat ini untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, janji kemerdekaan yakni menghilangkan kemiski­nan di Indonesia.
"Serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Bahwa apa yang dilakukan Pak Prabowo itu semua tidak mudah. Perasaan dan ego harus dikesampingkan. Ini adalah cara Pak Prabowo menjaga persatuan dan kebersa­maan kita sebagai suatu bangsa," imbuhnya.

Politisi kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini menjelaskan, sikap politik Prabowo yang mendatan­gi para pimpinan partai politik yang tidak mendukungnya di pilpres kemarin adalah sikap yang sangat negarawan. Sikap merangkul elite politik nasional yang berbeda pilihan politik bu­kan hal yang mudah dilakukan.
"Kita semestinya bangga, Presiden yang kita pilih yang ki­ta perjuangkan sejak dulu adalah benar-benar negarawan sejati. Beliau tidak hanya janji-janji kata-kata. Tapi beliau wujudkan satu-satu," ujar.