Pengamat: Jelang Garis Akhir, Jokowi Dan Erick Harus Makin Mahir
JAKARTA - Peneliti Institut Riset Indonesia Wildan Hakim menilai, pidato Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD pada 16 Agustus lalu, menunjukkan sikap tegasnya sebagai seorang presiden, terkait pemberantasan korupsi.
Program bersih-bersih BUMN yang diapresiasi oleh Jokowi tersebut, dimotori oleh Menteri BUMN Erick Thohir bekerja sama dengan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
“Pernyataan Jokowi dalam sidang tahunan kemarin itu menegaskan, pemberantasan korupsi di Indonesia akan menjadi isu utama dari tahun ke tahun,” kata Wildan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/8).
Wildan menambahkan, Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir perlu memeriksa ulang perusahaan-perusahaan BUMN yang memiliki masalah keuangan. Termasuk, yang berpotensi menyimpan kasus korupsi.
Pemusatan perhatian di perusahaan pelat merah sangat diperlukan, karena BUMN merupakan sumber keuangan negara.
“Jokowi dan Erick Thohir harus makin mahir menjelang garis akhir. Mahir memetakan masalah dan penanganannya. Dengan begitu, dukungan nyata Jokowi dalam pemberantasan korupsi di semua lembaga pemerintahan dan BUMN akan semakin terasa,” beber Wildan.
Menurutnya, apa yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dan Jaksa Agung ST Burhanuddin terkait program bersih-bersih BUMN, memiliki pengaruh yang cukup signifikan.
Ikhtiar tersebut, tidak hanya berpengaruh terhadap internal di perusahaan-perusahaan pelat merah. Tetapi juga mencakup upaya pemberantasan korupsi dan penegakan hukum.
“Apa yang sudah dilakukan Erick Thohir dengan menggandeng Kejaksaan Agung, memiliki daya gertak bagi seluruh petinggi dan karyawan BUMN,” tutur Wildan. (AY/HES/rm.id)
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 14 jam yang lalu
Olahraga | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 6 jam yang lalu