TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Diguyur Hujan Deras Dan Angin Kencang, Jakarta Diancam Banjir Dan Longsor

Oleh: Farhan
Kamis, 11 Juli 2024 | 07:45 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Wilayah Jakarta dan sekitarnya dilanda cuaca ekstrem, hujan deras dan angin kencang belakangan ini. Karena itu, warga diimbau waspada terhadap bencana banjir dan tanah longsor.

Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi di Ibu Kota dapat menimbulkan beberapa bencana. Di antaranya pohon tumbang, tanah longsor, bangunan roboh dan banjir.

“Kami mengimbau warga Jakarta menghindari aktivitas di pinggiran sungai, waduk dan danau saat hujan lebat turun,” ujar Isnawa, Senin (8/7/2024).

Dia mengungkapkan, BPBD DKI mencatat banyak terjadi bencana selama dua tahun tera­khir saat terjadi cuaca ekstrem. Selama tahun 2022 telah terjadi 378 pohon tumbang, tanah long­sor di 14 titik, 56 bangunan roboh dan 20 korban teng­gelam akibat banjir. Kemudian pada 2023 terjadi 234 pohon tumbang, tanah longsor di 22 titik, 31 bangunan roboh dan 33 korban tenggelam.

Isnawa menambahkan, ma­syarakat dapat memantau infor­masi terkini seputar cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) atau situs www.bpbddki.go.id untuk mendapatkan informasi terkait cuaca ekstrem.

“Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan perto­longan, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” jelasnya.

Pekan lalu, akibat hujan deras disertai angin kencang, puluhan pohon di Jakarta tumbang dan se­jumlah titik terendam banjir. Selain itu, longsor di Jalan Janur Raya Rukun Tetangga (RT) 03/07 Pon­dok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim). Akibat bencana yang terjadi pada Sabtu (6/7/2024) ini tiga rumah warga rusak. Untuk menangani longsor, pada Senin (8/7/2024), 30 petugas gabungan dan satu unit alat berat backhoe ter­jun membantu korban.

Backhoe milik Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur ini dikerahkan untuk mengeruk puing sisa longsoran. Puing dan tanah sisa longsoran dimasukkan ke dalam karung dan dijadikan penahan tebing sementara agar tidak terjadi longsor susulan.

Isnama mengungkapkan, ada 21 lokasi rawan longsor di Ja­karta. Menurutnya, potensi tanah longsor itu didapatkan berdasar­kan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan ta­nah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan dari BMKG.

“Berdasarkan data Pusat Vul­kanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), potensi tanah longsor di 21 lokasi di Jakarta itu berada di zona menengah hingga tinggi,” katanya.

Isnawa menjelaskan, potensi tanah longsor di 21 lokasi itu tersebar di Jaktim, Jakarta Pusat (Jakpus), Jakarta Selatan (Jak­sel) dan Jakarta Barat (Jakbar).

Khusus di wilayah Jakbar, BPBD DKI Jakarta menyebut ada satu lokasi yang perlu mendapat­kan perhatian, yakni di Keca­matan Kembangan. Khusus di Jakpus, Kecamatan Menteng menjadi salah satu lokasi yang perlu mendapatkan perhatian. Kemudian, potensi longsor di Jaksel meliputi Kecamatan Cilan­dak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, dan Tebet.

Sedangkan di Jaktim meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo dan Pulo Gadung.

“Ada tambahan potensi longsor jika dibandingkan bulan lalu yang mencapai 15 lokasi,” ujarnya.

Pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, khususnya bagi daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementa­ra itu, zona tinggi untuk gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Isnawa mengimbau, warga, aparatur kelurahan dan kecamatan setempat untuk waspada.

Siagakan Petugas

Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Israyani mengimbau BPBD DKI un­tuk bersiaga dan menyiapkan personel untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrem.

“Cuaca ini sedang tidak me­nentu, saya minta BPBD mulai siagakan petugas pada titik rawan bencana di Jakarta,” kata Israyani.

Selain banjir, lanjut dia, warga dekat sungai rawan longsor. Se­bab longsor sering terjadi ketika hujan mengguyur Jakarta dan menyebabkan tanah semakin lembek.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo