Kalaupun Prabowo Dan Mega Bertemu, Banteng Jamin Tak Akan Ngomongin Jatah Menteri
JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) memastikan, pertemuan Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, bukan tawar menawar komposisikursi menteri.
“Kita semua menunggu, masyarakat menunggu. Baik Ibu Megawati maupun Presiden Terpilih, Insya Allah secepatnya akan bertemu,” ujar Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Meskipun belum bisa memastikan kapan pertemuan Mega-Prabowo, dia menjamin, tidak ada kaitannya dengan sinyal PDIP mendapatkan kursi menteri di Pemerintahan mendatang. Pun, vokalis Banteng di Senayan itu menepis analisa publik, pertemuan itu adalah sinyal PDIP mendukung Pemerintahan baru.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini meluruskan, yang dilakukan PDIP dalam perjuangan politik demi kepentingan rakyat. "Ya itu sih masalahnya, seakan-akan kalau pemimpin bangsa bertemu langsung bagi-bagi kekuasaan, pertemuan itu transaksional. Itu yang tidak baik bagi kita semua," terangnya.
Sebagai wakil rakyat dari PDIP di Senayan, Said mengamini kerap bertemu elite Partai Gerindra. Mulai dari Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani hingga Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Kendati demikian, Said menggaransi itu bukan membahas jatah kursi menteri untuk PDIP di rezim Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mendatang.
Menurutnya, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih. "Nggak (bincang kabinet). Itu ranahnya Presiden Terpilih," pungkas Said.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani tak menampik Megawati akan bertemu dengan Prabowo sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih pada 20 Oktober 2024 mendatang. "Ya Insya Allah," katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Namun, Puan belum bisa merinci apa saja yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Pastinya, pertemuan Mega-Prabowo itu dalam rangka silaturahmi. Ihwal koalisi, kata dia, nanti akan dilihat usai pertemuan dua tokoh bangsa tersebut.
Sementara pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyambut baik rencana pertemuan Mega-Prabowo. Baginya, kedua tokoh bangsa itu adalah pemenang Pilpres dan Pileg 2024. Prabowo sebagai Presiden Terpilih, dan Mega sebagai pimpinan partai pemenang di Pileg.
"Pertemuan Megawati-Prabowo ini hal yang luar biasa jika terjadi, keduanya bertemu sebagai pemenang Pilpres dan Pileg, bisa membawa suatu perbaikan dan kebaikan untuk Indonesia,” kata Hensat, sapaan akrabnya.
Menurutnya, masyarakat berharap Prabowo bisa membawa Indonesia menjadi negara yang lebih bijak serta demokratis. Bukan tidak mungkin Indonesia akan lebih maju jika dua tokoh bangsa itu bisa saling memahami dan mengerti untuk berkolaborasi.
"Kolaborasi keduanya diperlukan untuk kemajuan Indonesia. Ini akan bagus sekali," pungkasnya.
TangselCity | 8 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 11 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu