Puskesmas Distribusikan MBG Buat Bumil Dan Busui

JAKARTA - Skema pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil dan menyusui, berbeda dengan pendistribusian MBG untuk anak sekolah. Implementasinya pada ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui (busui) akan melibatkan Puskesmas.

 

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengatakan, Puskesmas akan menyelenggarakan Posyandu di titik-titik yang terdapat bumil dan busui untuk mendistribusikan MBG.

 

“Kalau untuk busui dan bumil serta balita, kami bekerja sama dengan Puskesmas,” ujar Adita di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Senin (13/1/2025).

 

Dia menjelaskan, pemanfaatan Puskesmas dalam MBG untuk bumil dan busui, salah satunya sudah dilakukan di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (10/1/2025).

 

“Kemarin, sudah langsung ditinjau, ada Posyandu, ibu-ibu hadir di titik posyandu itu. Kemudian dilakukan penyuluhan, hal-hal rutin dilakukan, serta diberikan juga makanan bergizi gratis,” tuturnya.

Ke depan, sambung Adita, Pemerintah akan melakukan jemput bola ke rumah-rumah penerima manfaat. Caranya, mengoptimalkan pelibatan para kader penggerak gizi untuk melakukan distribusi MBG.

 

Jadi, kami sudah mulai. Tapi, itu harus ada evaluasi untuk bisa diperluas ke jangkauan yang lebih besar,” ucapnya.

 

Selain itu, menurutnya, para kader Posyandu juga akan digerakkan untuk menopang distribusi program ini bagi bumil dan busui.

 

“Seperti di Tangsel, ada kader yang sebelum ada program Makan Bergizi Gratis, mereka datang ke rumah-rumah, dari pintu ke pintu. Itu akan diberdayakan untuk mengantarkan makan bergizi,” tandasnya.

 

Diketahui, kick off program MBG untuk bumil dan busui dilakukan, Kamis (9/1/2025). Program ini dilakukan secara bertahap dan diharapkan bisa mencakup semua daerah.

 

Terpisah, Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menyatakan, program pembagian MBG pada bumil dan busui sangat penting dalam rangka mencegah stunting.

 

Berdasarkan analias medis, jelas dia, upaya pencegahan stunting harus dilakukan selama golden age.

 

Diketahui, golden age adalah periode krusial tumbuh kembang anak yang terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Itu terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan.

 

“Kadang, ibu-ibu suka lupa, kalau lagi hamil berarti ada bayi yang juga harus diberi makan di dalam perutnya. Jangan lupa, janin juga butuh makan,” ujar Isyana.

 

Menurutnya, tahap awal pembagian MBG kepada bumil dan busui masih dilaksanakan sepekan sekali. Namun, seiring dengan kesiapan teknis dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG, ke depannya kegiatan akan digelar setiap hari.

 

“Tentunya, ini kelanjutan dari Program Hasil Terbaik cepat (PHTC) Presiden dan Wakil Presiden, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas,” jelas Isyana.

 

Di media sosial X, netizen juga banyak membahas tentang program MBG.

 

Anak sekolah sudah. Ibu hamil sudah. Tujuannya bagus, gue apresiasi. Tapi, kalau bisa MBG juga diterapkan untuk mahasiswa/i. Jadi, mahasiswa perantauan kayak gue ini bisa hemat uang,” harap akun @mhssswaaaabas.

 

“Pak/Bu, tolong di program MBG buat ibu-ibu hamil juga disisipkan edukasi tentang hidup bersih. Kalau bisa, suaminya diwajibkan ikut. Jadi, mereka juga paham jaga mood ibu hamil dan mau bantu bersih-bersih,” tulis akun @momtwoprincss.

 

“Sebagai ibu dari seorang putra yang masih balita, saya paham bahwa gizi sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Jadi, selain diberikan makanan bergizi, alangkah baiknya bila para ibu juga diedukasi soal makanan bergizi sesuai usia kehamilan atau usia anak. Karena makanan bergizi tidak selalu mahal kok,” pinta akun @iinitia.

 

Akun @we8389727 berharap, program MBG bisa dilakukan serentak di seluruh daerah dan mendapat dukungan Pemerintah Daerah (Pemda).

 

“Semoga semua daerah bisa menyiapkan anggran dan SDM-nya dengan baik. Jadi, program MBG dapat berjalan optimal di semua daerah,” ucapnya.