Transjakarta Rute Blok M-Kota Tetap Dipertahankan
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta batal menutup Transjakarta Koridor 1 Rute Blok M-Kota yang tumpang tindih dengan MRT Jakarta Fase 2A.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebut, setiap kebijakan terkait transportasi publik di Jakarta selalu didasarkan pada kajian yang komprehensif.
Ia merujuk pada berbagai kajian sebelumnya, seperti kajian SITRAMP 2 (2004), kajian CTSUI yang dituangkan dalam Pergub Nomor 103 Tahun 2007 tentang Pola Transportasi Makro, serta studi JUTPI 1 dan 2 yang mendalam, termasuk pembangunan koridor Lebak Bulus-Kota melalui proyek MRT.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa evaluasi layanan angkutan umum di Jakarta akan terus dilakukan dalam kajian lanjutan pada tahun 2024 hingga 2025. Kajian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi yang lebih tajam dalam mengatur transportasi publik di ibu kota, termasuk integrasi antara berbagai moda transportasi.
Terkait dengan isu penutupan Koridor 1 Transjakarta, Ia mengungkapkan bahwa pembangunan MRT yang tengah berlangsung, baik fase 2A yang dijadwalkan beroperasi pada Desember 2027 hingga fase ke-2 yang menuju Kota Jakarta pada 2029, akan terus berjalan tanpa mempengaruhi layanan Transjakarta di koridor 1.
"Kami sampaikan bahwa tidak ada penutupan Koridor 1," ujar Syafrin saat ditemui di Halte CSW, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).
Lebih lanjut, Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga sedang mengerjakan pembangunan MRT Timur-Barat dan LRT Jakarta yang akan terintegrasi dengan seluruh angkutan umum massal di Jakarta.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan sistem transportasi publik kota, yang mengarah pada konsep Transit Oriented Development (TOD).
Syafrin juga menekankan pentingnya peralihan dari Car Oriented Development ke Transit Oriented Development untuk mendorong masyarakat lebih memilih angkutan umum massal. Hal ini sejalan dengan tujuan Pemprov DKI Jakarta menjadikan angkutan umum massal berbasis rel sebagai tulang punggung layanan transportasi publik.
Jakarta merubah posisi dan menjadikan angkutan umum massal berbasis rel menjadi backbone untuk seluruh layanan angkutan umum massal di Jakarta," kata Syafrin.
Dengan pembangunan berbagai moda transportasi yang terintegrasi, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan mudah diakses oleh warga Jakarta.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 6 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu