Hasyim: Ada Yang Mau Sogok Presiden Prabowo
JAKARTA - Belum genap 100 hari memimpin Indonesia, Presiden Prabowo Subianto banyak mengalami godaan. Salah satunya, ada upaya yang berulang kali mencoba sogok Presiden. Namun, Prabowo tak pernah tergoda dan selalu menolak semua sogokan tersebut.
Kabar ini diungkap langsung adik kandung Prabowo yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri perayaan Natal Nasional Partai Gerindra di Gereja Tiberias, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (18/1/2025). Dalam acara tersebut, Hashim ditemani Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, serta sejumlah pejabat lainnya.
Mula-mula, Hashim mengungkapkan posisi Prabowo yang pernah berada di luar pemerintahan.
"Kita ingat bahwa kita kalah tiga kali, 2009 kalah, 2014 kalah, 2019 kalah. Tapi berkat Tuhan, kita menang 2024. Dengan pengalaman yang begitu lama, kita bisa belajar, apa yang terjadi saat kita dalam kekuasaan datang godaan," kata Hashim.
Kini, setelah Partai Gerindra dan Prabowo berkuasa, Hashim bilang, berbagai godaan datang silih berganti.
"Pak Prabowo cerita sama saya, dia beberapa kali mau disogok. Tapi Pak Prabowo tetap menolak," ungkapnya.
Terus terang, saya bersaksi, saya juga mau disogok, Tuhan Yesus saksi saya. Saya juga menolak, saya kembalikan uangnya, Pak Prabowo juga," sambung Hashim, tegas.
Hashim pun berharap kepada seluruh kader Gerindra yang sedang berada di kekuasaan, tetap rendah hati dan membentengi diri untuk tidak tergoda. Baik kader yang akan duduk di kursi gubernur, bupati, wali kota, maupun jabatan lain, agar mendekatkan diri pada Tuhan YME.
"Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita tetap dilindungi. Kita ada perisai untuk menolak godaan-godaan yang tetap datang dan saya kira di masa depan tetap kita akan digoda," ucap Hashim.
Komitmen Prabowo menolak sogokan mendapat pujian dari partai politik. Viva Yoga yang hadir mendampingi Hashim menilai, Prabowo sebagai figur teladan yang patut dicontoh. Viva mengaku menyaksikan bagaimana Prabowo berjuang menegakkan NKRI dan mempercepat terwujudnya masyarakat adil makmur di Indonesia.
"Pak Presiden memberi contoh untuk tidak menggunakan kekuasaan secara abuse of power. Tidak mau melanggar, tidak mau menyimpang," cetus Viva kepada Redaksi, semalam.
Menurut Viva, Prabowo patuh terhadap pesan pahlawan Indonesia untuk seorang pemimpin. Dia lantas mengutip semboyan dari seorang pahlawan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
Sebagai seorang pemimpin dan pendidik bangsa harus 'ing ngarso sung tuladha', di depan memberi contoh dan teladan, 'ing madya mbangun karsa' di tengah membangkitkan karya, kerja, kreasi, dan inovasi, serta 'tut wuri Handayani' dari belakang memberi dorongan dan nesihat," papar Viva.
Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago menyatakan memang sudah seharusnya pemimpin menolak segala sesuatu yang mengarah kepada perilaku tindak pidana korupsi. "Ya memang begitu seharusnya," imbuh Irma saat dihubungi Redaksi.
Menurut Irma, menjadi seorang pemimpin itu berat. Tantangannya banyak. "Meningkatkan pembangunan saat ini dan membuat Indonesia jauh lebih baik adalah tantangan Prabowo-Gibran. Jokowi telah meletakkan kebijaknnya. Nah sekarang tinggal Presiden terpilih membuat lebih baik lagi dan itu tidak mudah," beber Irma.
Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah berterima kasih terhadap komitmen Prabowo yang menolak segala upaya yang mengarah kepada tindakan korupsi. Luluk bilang, keputusan Prabowo sangat tepat dengan menolak suap.
Dia menegaskan, Prabowo tidak akan sendirian. Rakyat pasti akan bersama Prabowo dalam upaya melawan tindak pidana korupsi.
"Tindakan Presiden Prabowo adalah hal benar yang memang harus dilakukan, terlebih sebagai Presiden. Semoga ini diikuti oleh para anak buah beliau dan para pejabat lainnya di semua lini," harap Luluk.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menuturkan bahwa Prabowo yang dikenalnya memang sebagai seorang patriot. Fokus utama Prabowo cuma bagaimana menyejahterakan rakyatnya.
"Ini cerita fakta seorang patriot yang hanya memikirkan bangsa dan rakyat yang beliau pimpin," cetus Dave.
Apa pengakuan Hashim ini bisa ditindaklanjuti KPK? Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, semua orang bisa melapor ke KPK. "Apakah yang dilaporkan masuk kategori perkara korupsi dan dapat ditangani oleh KPK, itu perlu penelaahan lebih lanjut," jelas Tessa.
Sementara, Pakar Hukum dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar menilai, kejadian ini masuk kategori sebagai percobaan penyuapan. Hal ini, diakui Hadjar memang kerap dialami pejabat publik.
"Tapi belum menjadi perkara hukum jika tidak ada bukti permulaan yang dapat disangkakan," sebut Fickar.
Kalaupun KPK berinisiatif mengusutnya, menurut Fickar, cerita Hashim belum sepenuhnya menjadi bukti adanya tindakan rasuah. "Belum tentu ada pihak yang membenarkan atau mengakuinya yang dapat dijadikan alat bukti. Tanpa dukungan alat bukti lain yang cukup, maka tidak bisa ditarik menjadi perkara," pungkas Fickar.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 4 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu