Siswa SMPN 21 Belajar Dengan Sistem Shift Bersama SMPN 20

SETU, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, kekurangan ruang kelas. Selama ini, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut berlangsung dengan sistem shift, karena harus berbagi waktu dengan SMPN 21.

 

Kepala SMPN 20 Kota Tangsel, Firda Tesalonik melaporkan kondisi ini ke Anggota DPRD Kota Tangsel, yang berkunjung ke sekolahnya, Kamis (23/1/2025). Dia sangat berharap, aspirasi pihak sekolah untuk menambah ruang kelas bisa terealisasi dengan baik.

 

"Kami sangat berharap, kedatangan anggota DPRD ke sini dan melihat langsung kebutuhan sekolah ini, bisa mewujudkan untuk adanya tambahan kelas di sekolah ini agar proses belajar bisa berjalan dengan baik dengan adanya tambahan ruang kelas,” katanya. 

Selama ini, SMPN 20 Kota Tangsel terpaksa harus berbagi ruang kelas dengan SMPN 21 Kota Tangsel. Kedua sekolah itu harus berbagi jam belajar. SMPN 20 di pagi hari, sedangkan SMPN 21 di siang harinya.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangsel, Julham Firdaus melihat langsung ke sekolah tersebut.  Menurut dia, memang diperlukan adanya tambahan kelas di sekolah tersebut. 

“Kunjungan saya adalah aspirasi SMPN 2 dalam permohonan penambahan ruang kelas dan pembangunan lanjutan dari gedung lama ke gedung baru,” ungkapnya. 
 

Penambahan itu dilakukan agar kelas bisa bertambah dan siswa semua menjalani jam pendidikan yang sama yaitu pagi semua. Dia mengaku langsung berkomunikasi dengan dinas terkait untuk mengusulkan adanya pembangunan tambahan gedung kelas baru untuk sekolah tersebut. 
 

“Langsung saya komunikasikan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, dengan Dinas Cipta Karya, agar seluruhnya bisa dilihat langsung dan bisa diusulkan sesuai dengan kebutuhannya,” paparnya.