Pabrik Skincare Palsu di Bekasi Dibongkar Polisi, Raup Keuntungan hingga Rp1,2 M

BEKASI - Sebuah pabrik yang meracik dan memalsukan skincare di kawasan Babelan, Kabupaten Bekasi, yang ternyata telah beroperasi sejak tahun 2023 lalu, kini sudah berhasil dibongkar polisi.

 

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan, pemilik pabrik tersebut sudah berhasil meraup omzet hingga Rp1,2 miliar dari bisnis ilegalnya.

 

“Usaha ilegal ini telah berjalan selama kurang lebih dua tahun, sejak 2023. Omzet dari usaha ilegal ini diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar atau sekitar Rp50 juta per bulan,” ungkapnya, Selasa (27/5/2025).

 

Ada 8 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut, mereka adalah SP yakni pemilik usaha, serta ES, SI, IG, S, S, AS, UH, dan RP yang merupakan karyawan pabrik.

 

Bahan baku skincare mereka beli melalui e-commerce, lalu dipalsukan dengan cara diracik tanpa seizin pemilik, dan dijual kepada masyarakat secara online.

 

"Memproduksi skincare merek palsu dengan cara membeli bahan baku skincare, serta kemasan botol dan label merek melalui toko online tanpa izin dari pemilik merek. Kemudian melakukan produksi atau memasukkan bahan-bahan tersebut ke dalam kemasan botol dibantu lalu menjual melalui online," jelas Mustofa.

 

Masyarakat pun menjadi korban dari aksi jahat para pelaku. Tak sedikit yang mengeluh bahwa mukanya menjadi panas hingga beruntusan usai menggunakan produk palsu dari pelaku.

 

"Komplain tersebut dikarenakan setelah menggunakan skin care merek tersebut wajah costumer terasa panas dan beruntusan," ucapnya.

 

Pada saat penggerebekan, polisi mengamankan barang bukti berupa 1.020 buah pencuci wajah, 1.015 serum, 1.022 toner, 1.030 whitening gel, 1.035 krim siang, 1.035 krim malam, 20 jeriken, hingga dua dus bahan baku.