TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Inter Milan Dipermalukam PSG, Rekor Kekalahan Sepanjang Liga Champions

Reporter: Farhan
Editor: AY
Senin, 02 Juni 2025 | 10:49 WIB
Pemain Inter Milan tertunduk lesu usai kalah 5-0 dari PSG pada laga Final Champions. Foto : Ist
Pemain Inter Milan tertunduk lesu usai kalah 5-0 dari PSG pada laga Final Champions. Foto : Ist

PARIS - Inter tidak bisa menjawab pressing dan teknik tinggi PSG yang bermain bak Barcelona. Inter juga menanggung malu rekor kekalahan terbesar di final Liga Champions.

 

Bravo, super, magnifique, atau formidable. Sematkan saja semua bahasa keren asal Prancis itu untuk Paris Saint-Germain (PSG). Mereka seolah menga­jarkan Inter Milan cara bermain bola dengan skor telak 5-0 dalam laga final Liga Champions 2024 di Allianz Arena, Munchen-Jerman, dini hari kemarin.

 

Selain gelar perdana Liga Champions, trofi Si Kuping Besar melengkapi raihan qua­druple alias empat trofi utama musim ini PSG setelah gelar Ligue 1, Coupe de France, dan Trophee des Champions.

 

PSG juga bikin Inter tambah memalukan dengan rekor mar­gin kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.

 

Les Parisiens tampil dengan kolektivitas yang sangat solid, membuat Inter tak berkutik sepanjang laga. Kecepatan dan pressing yang tinggi membuat pasukan Simone Inzaghi ke­walahan, dan gagal mengatasi serangan-serangan cepat dari PSG. Tanpa ampun, benteng Inter dikoyak-koyak Desire Doue, Khvicha Kvaratskhelia, dan Ousmane Dembele.

 

Meski Inter berusaha keras, serangan balik cepat dan domi­nasi penguasaan bola PSG tak kuasa dilawan. Bagi Inter, ini adalah kekecewaan besar setelah dua kali gagal meraih gelar Liga Champions dalam tiga tahun terakhir. Setelah berhasil menyingkirkan Bayern Munchen dan Barcelona untuk mencapai final, mereka gagal memanfaatkan pengalaman tersebut.

 

Inzaghi tampaknya tidak mampu membawa timnya meng­hadapi ancaman yang sangat kuat dari PSG. Inter tidak pernah mampu menguasai permainan dan justru sering terjebak dalam tekanan yang diberikan oleh PSG.

 

Dengan PSG yang tampil sangat agresif, Inter malah terli­hat pasif, sering kehilangan bola dan tidak mampu keluar dari tekanan. Saking bingungnya, Inzaghi hampir tidak mengenali timnya bisa diberondol lima gol tanpa perlawanan.

 

“Sama sekali tidak terasa seperti Inter saya di sana, dan para pemain adalah orang per­tama yang mengetahuinya,” kata Inzaghi.

 

Namun, seperti halnya para analis, Inzaghi mengakui kehe­batan pasukan PSG yang tampak bergaya ala Barcelona diasuh oleh pelatih Luis Enrique.

 

“Saya pikir PSG pantas menang. Ada kekecewaan dan kepahitan yang besar karena anak-anak telah bermain dengan sangat baik musim ini, dan sulit untuk mengakhiri musim tanpa gelar,” tandas Inzaghi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit