TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Tapos
Dewan Pers

Jelang Wukuf, 500 Jemaah Lansia Dibawa ke Hotel Transit

Reporter: AY
Editor: Ari Supriadi
Rabu, 04 Juni 2025 | 12:24 WIB
Foto : Dok. Kemenag
Foto : Dok. Kemenag

JAKARTA - Sekitar 500 jemaah haji lansia yang sakit atau memerlukan penanganan khusus akan mengikuti puncak haji dengan skema safari wukuf. Mereka sudah dibawa ke hotel transit dekat Arafah, agar memudahkan saat pelaksanaan wukuf, Kamis (5/6/2025).

 

Safari wukuf adalah memperjalankan jemaah haji yang sakit atau dalam kondisi tidak mampu melaksanakan wukuf di tenda saat di Arafah. 

 

Dalam pelaksanaannya, semua jemaah haji safari wukuf, baik dalam keadaan duduk maupun berbaring, akan dibawa menggunakan bus ke padang Arafah ketika wukuf berlangsung. 

 

Selama wukuf, mereka tetap berada di dalam bus dengan didampingi dokter dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

 

Sebagian jemaah haji yang ikut safari wukuf mulai dipindahkan ke hotel transit. Senin (2/6/2025), bus berwarna hijau yang akan membawa jemaah itu parkir di Sektor 2, Syisyah, Makkah. Lalu, beberapa jemaah haji dengan kursi roda didorong dari hotel menuju bus.

 

Para petugas membantu jemaah tersebut untuk naik ke bus. Ada yang menggendong, ada juga membopong bersama-sama. Di dalam bus bagian belakang, sudah tersusun rapi kursi roda milik para jemaah tersebut. 

 

Setelah semua masuk bus, jemaah diberangkatkan ke Hotel Asila Al Andalus, yang menjadi lokasi transit.

Selasa (3/6/2025), 

 

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i mengunjungi jemaah peserta safari wukuf di Hotel Asila Al Andalus. Wamenag datang bersama anggota Amirul Hajj lainnya yaitu Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji Muhadjir Effendy, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi.

 

Saat tiba di hotel, Wamenag bersama Amirul Hajj lainnya mengunjungi beberapa kamar yang dihuni jemaah haji. Total ada empat kamar yang dikunjungi. Setiap kamar diisi lima jemaah haji peserta safari wukuf.

 

"Assalamu'alaikum Bapak/Ibu? Daerah mana ini? Apa yang dirasa?" tanya Wamenag, saat menyapa jemaah. "Ini saya sakit bagian pinggang, Pak," ujar salah satu jemaah yang berasal dari Kelompok Terbang 1 Embarkasi Padang (PDG-1).

 

Wamaneg dan Amirul Hajj juga sempat bertemu dengan dua jemaah yang mengalami demensia. 

 

"Semangat ya, Pak. Nanti kita wukuf di Arafah," ujar Muhadjir ke jemaah tersebut.

 

Wamenag lalu meminta para petugas haji memberi jemaah haji tersebut air Zamzam saat akan wukuf. 

 

"Kalau bisa yang disafariwukufkan diberi minum air Zamzam," ucapnya. Sebelum meninggalkan kamar, 

 

Wamenag mengajak semua jemaah untuk berdoa dengan membaca surat Al Fatihah.

 

Di kamar, jemaah mendapatkan pendampingan dari dokter jaga dan petugas layanan lansia. Saat mendapat kunjungan, rata-rata jemaah dalam kondisi berbaring di tempat tidur. Sebagian jemaah memang tidak mampu berdiri.

 

Saat Amirul Hajj berbincang di lobi hotel, tiba satu bus yang membawa jemaah haji lainnya yang ikut safari wukuf. Seluruh Amirul Hajj langsung bergegas menyambut dengan penuh kehangatan dan senyuman. 

 

Semuanya berdiri di depan hotel, tepat di pintu keluar bus jemaah.

Satu persatu jemaah diturunkan. Ada yang bisa berjalan dengan bantuan petugas, ada yang diangkat dengan kursi roda dari atas bus, ada juga yang digendong petugas

 

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi menyapa dan memberikan kalimat motivasi singkat kepada jemaah haji perempuan yang baru diturunkan dari bus. "Sehat-sehat ya, Bu," ucap Arifatul.

 

Kepala Bidang Layanan Lansia PPIH Arab Saudi Suviyanto menjelaskan, kuota jemaah haji yang akan mengikuti skema safari wukuf berjumlah 500 orang. 

 

"Kriterianya tetap lansia tanpa pendamping. Semua diberikan layanan fisiknya, ibadahnya, sosialnya, dan selebihnya," terang Suviyanto kepada Rakyat Merdeka, melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (3/6/2025).

 

Wamenag menilai skema safari wukuf yang dibangun sudah sangat membantu untuk jemaah yang berisiko tinggi, jemaah yang demensia, jemaah lansia. Dia pun mengimbau jemaah tidak khawatir dengan sah atau tidaknya haji dengan safari wukuf.

 

"Yang penting pada saat wukuf berada di Padang Arafah. Artinya, untuk Bapak-Bapak, Ibu-Ibu yang mengikuti safari wukuf, sudah dipastikan hajinya sah, bila pada tanggal 9 Zulhijjah berada di Padang Arafah," terang Wamenag.(***)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit