TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Menteri PPPA RI: Semua Anak Berhak Mendapat Perhatian

Reporter: Redaksi
Editor: Redaksi selected
Jumat, 18 Juli 2025 | 08:15 WIB
Ist.
Ist.

TANGERANG - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI) Arifah Fauzi bersama Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan berkunjung ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Tangerang, Kamis (17/7). Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan Jelajah Sahabat Perempuan dan Anak atau Jelajah SAPA.

 

Acara itu menjadi bagian dari peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025 yang akan jatuh pada 23 Juli mendatang.  Dalam lawatan tersebut, Menteri PPPA dan Wakil Wali Kota tidak hanya menyapa para anak binaan, tetapi juga ikut bernyanyi bersama mereka dalam suasana akrab dan penuh kebahagiaan. 

 

“Alhamdulillah, menjelang HAN, kami bersama Ibu Menteri bisa menyapa sekaligus berinteraksi langsung dengan anak-anak kita di LPKA. Momen ini menunjukkan bahwa perhatian dan kasih sayang dari negara tidak pernah putus, termasuk bagi anak-anak yang tengah menjalani pembinaan,” ujar Maryono.

 

Ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri PPPA yang menunjukkan kepedulian nyata terhadap anak-anak binaan sebagai bagian dari generasi penerus bangsa. Menurutnya, program Jelajah SAPA menjadi sarana yang sangat penting untuk hadir lebih dekat dengan anak-anak, mendengarkan suara, memahami kebutuhan dan memberikan semangat agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan siap kembali ke tengah masyarakat.

 

“Anak-anak adalah amanah sekaligus aset berharga bangsa. Tugas kita bersama adalah memastikan terpenuhinya hak-hak mereka, hak atas pendidikan, kesehatan, perlindungan dan tentu saja kasih sayang. Tidak boleh ada anak yang merasa ditinggalkan,” ucapnya.

Dia juga menekankan bahwa membangun lingkungan yang ramah perempuan dan anak bukanlah tugas mudah. Dibutuhkan sinergi antara keluarga, masyarakat, dunia usaha, lembaga pendidikan hingga pemerintah, agar perlindungan terhadap anak bisa dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

 

“HAN bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk mengingatkan kita semua bahwa setiap anak Indonesia, termasuk anak-anak di LPKA pun berhak mendapat perhatian dan perlakuan yang adil. Mereka tetap anak-anak kita, yang juga harus dilindungi dan mendapat bimbingan,” jelasnya.

 

Sementara Menteri PPPA menerangkan, peringatan HAN 2025 mengusung pendekatan desentralistik. Jika sebelumnya perayaan terpusat di satu provinsi dengan menghadirkan perwakilan anak-anak dari seluruh Indonesia, tahun Sekarang HAN akan dilaksanakan serentak di seluruh sekolah di Indonesia.

 

“Kami mengajak semua pihak baik itu kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa/kelurahan, sekolah, mitra lembaga masyarakat, keagamaan, dunia usaha maupun komunitas untuk turut melaksanakan HAN 2025 di seluruh penjuru Tanah Air. Kami ingin setiap anak-anak di seluruh negeri merasakan kebahagiaan yang sama di acara tersebut,” tuturnya.

 

Selain menggelar acara budaya dan permainan tradisional, akan ada pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak-anak sekolah. Agenda tersebut menjadi simbol kolaborasi nyata antara pemerintah pusat, daerah dan berbagai elemen masyarakat. Tahun 2025, HAN mengangkat tema utama ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045’. 

 

“Tema ini tidak hanya menjadi slogan semata, melainkan sebuah penegasan bahwa anak-anak Indonesia memiliki peran besar dalam mewujudkan masa depan bangsa,” pungkasnya.

Komentar:
Berita Terkini
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit