Ledakan Guncang SMAN 72 Jakarta, 60 Orang Dilaporkan Luka-Luka

JAKARTA – Ledakan hebat terjadi di SMAN 72 Jakarta yang berlokasi di Kompleks Kodamar TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025). Insiden tersebut mengakibatkan sekitar 60 orang mengalami luka, mulai dari luka bakar hingga terkena serpihan material.

 

Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 12.15 WIB, tepat ketika khutbah Salat Jumat di musala sekolah hampir selesai. Tak berselang lama, ledakan kedua terjadi di area belakang sekolah.

 

Sejumlah saksi menyebutkan getaran ledakan cukup kuat hingga membuat beberapa jemaah terlempar. Siswa bernama Ozan mengatakan dirinya melihat percikan api dan asap tebal sebelum keadaan berubah menjadi kepanikan.

 

“Pas mau doa penutup, tiba-tiba suara keras meledak. Semua panik dan langsung berhamburan,” ujar Ozan.

 

Sementara itu, siswi kelas XI bernama Sheila mengaku melihat kepulan asap dan pecahan kaca berjatuhan. Ia juga sempat membantu mengevakuasi teman-temannya yang tergeletak.

 

Sheila menyampaikan bahwa ia melihat seorang siswa yang diduga membawa tas besar sebelum ledakan terjadi. Menurutnya, siswa tersebut kerap menjadi korban bullying.

 

“Saya menduga dia dendam. Dia sering dirundung,” ujarnya.

 

Akibat kejadian ini, seluruh kegiatan belajar dihentikan. Siswa dan guru segera dievakuasi keluar dari area sekolah. Di lokasi musala, terlihat karpet berlubang, kaca pecah, serta serpihan logam dan bahan kimia yang berserakan.

 

Saat tim gabungan dari Pemadam Kebakaran, Gegana, serta Unit Penjinak Bom melakukan penyisiran, ditemukan satu bom rakitan yang belum meledak. Petugas juga mengamankan sejumlah benda lain, termasuk airsoft gun laras panjang, revolver, serta remot kontrol yang diduga digunakan sebagai pemicu.

 

Senjata tersebut ditemukan di dekat seorang siswa kelas XII yang mengalami luka serius dan kini dalam penanganan medis. Pada senjata airsoft itu tertera tulisan “Welcome to Hell” dan sejumlah nama pelaku penembakan masjid di luar negeri.

 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pelaku berusia 17 tahun dan merupakan siswa SMAN 72 sendiri. Polisi masih mendalami motif, termasuk kemungkinan adanya unsur balas dendam akibat perundungan.

 

“Kami sedang mengumpulkan informasi dari berbagai pihak agar mendapatkan gambaran yang utuh,” ujarnya di Jakarta.

 

Kapolri menegaskan bahwa tidak ada korban meninggal dunia. Sejumlah korban telah diperbolehkan pulang, sementara yang lain masih menjalani perawatan. Posko informasi dibuka di RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih, dan tim psikolog dari Dinas Pendidikan DKI diterjunkan untuk pendampingan.

 

Presiden Prabowo Subianto disebut telah memerintahkan penanganan cepat terhadap para korban. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan di lingkungan sekitar.