TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

SEA Games 2025

Indeks

Dewan Pers

Wilayah Menes Jadi Lokus Pencegahan Radikal Terorisme

BNPT Bikin Workshop Pembuatan Paving Block Dari Limbah

Reporter & Editor : Redaksi
Selasa, 16 Desember 2025 | 08:45 WIB
Mendes PDT bersama Kepala BNPT, Bupati Pandeglang dan para pihak lainnya, gunting pita peresmian “Desa Siapsiaga” di Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Senin (15/12).
Mendes PDT bersama Kepala BNPT, Bupati Pandeglang dan para pihak lainnya, gunting pita peresmian “Desa Siapsiaga” di Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Senin (15/12).

PANDEGLANG - Untuk membangun dan meningkatkan daya tangkal serta daya tahan terhadap potensi ancaman masuknya paham radikal terorisme di masyarakat, pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjadikan wilayah Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, lokus pencegahan.
 

Pencegahan terhadap paham radikal terorisme yang dilakukan BNPT tersebut, lewat pemberdayaan dengan membuat “Desa Siapsiaga” di wilayah Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.

 

Dibuatnya “Desa Siapsiaga”, sebab pihak BNPT menilai ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab individu rentan terpapar paham radikal terorisme. Maka dari itulah, pihak BNPT menggandeng PT. Indonesia Power melalui PLTU Labuan, membangun workshop pengelolaan dan pemanfaatan limbah fly ash dan bottom ash (FABA) menjadi paving block.
 

Workshop pengolahan dan pembuatan paving block dari limbah FABA itu telah diresmikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT) Yandri Susanto, didampingi Kepala BNPT, Bupati Pandeglang, dan jajaran lainnya, Senin (15/12).
 

Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta PLTU Labuan dalam upaya membangun perekonomian desa.

 

“BNPT bersama Kemendes PDT telah menjalin nota kesepahaman (MOU) dalam membangun sinergi pertahanan dan keamanan, khususnya dalam upaya pencegahan terorisme melalui pemberdayaan masyarakat,” katanya.

 

“Workshop pembuatan paving block dari FABA ini sangat bermanfaat. Kami berterima kasih kepada PT PLN Indonesia Power atas transfer pengetahuan yang diberikan kepada masyarakat,” sambungnya.

 

Menurutnya, persoalan ekonomi kerap menjadi salah satu faktor yang membuat individu atau kelompok masyarakat rentan terpapar paham radikal terorisme.
 

“Ketika masyarakat mengalami kesulitan ekonomi, maka kerentanan terhadap pengaruh paham radikal terorisme semakin besar. Karena itu, diperlukan inovasi dan strategi yang konkret dalam penguatan ekonomi masyarakat sebagai langkah pencegahan,” kata Eddy Hartono.

 

Pendekatan lunak melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat katanya, menjadi salah satu kunci penting dalam memperkuat daya tangkal terhadap radikalisme, khususnya di wilayah pedesaan. “Kegiatan ini merupakan bagian dari kesiapsiagaan nasional melalui pemberdayaan masyarakat,” tandasnya.
 

Kata Mendes PDT Yandri Susanto, program tersebut sejalan dengan visi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita. Sebab menurut Yandri, pembangunan dari desa merupakan fondasi utama dalam pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan nasional.
 

“Desa memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kemajuan bangsa dan negara. Membangun dari desa, dari bawah, adalah langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
 

Dia menilai, dengan adanya workshop paving blok ini, masyarakat desa diharapkan tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha berkelanjutan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan, dan ketahanan sosial di lingkungan mereka.

 

“Saya berharap pengadaan paving block desa pada tahun 2026 mendatang, wajib mengambil dari hasil produksi ini. Saya memiliki pondok pesantren cukup besar di Serang, InsyaAllah saya bisa memesan beberapa ribu meter paving block,” pungkasnya.

 

Sementara, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani mengatakan, kemandirian desa merupakan pondasi penting dalam menciptakan desa yang siaga dan memiliki daya tahan terhadap berbagai potensi ancaman, termasuk masuknya paham radikalisme.

 

“Kemandirian desa akan mendorong terwujudnya desa siaga yang memiliki daya tahan kuat, termasuk terhadap potensi masuknya paham radikal,” katanya.

 

Menurutnya, program workshop pengolahan FABA ini merupakan langkah awal hasil kolaborasi antara Kemendes PDT, BNPT, serta PT PLN Indonesia Power. Ia berharap program tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa.
 

“Kami berharap bantuan dan pendampingan ini dapat berkesinambungan sehingga memberikan nilai tambah serta manfaat ekonomis bagi masyarakat,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit