TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

SEA Games 2025

Indeks

Dewan Pers

Gatam Institute Eka Hospital Capai 100 Operasi Robotik Lutut dengan Nol Infeksi

Reporter: Irawan
Editor: Redaksi
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:01 WIB
CEO Eka Hospital Group, Rina Setiawati bersama jajaran saat memberikan keterangan terkait pencapaian Gatam Institute. Foto : Ist
CEO Eka Hospital Group, Rina Setiawati bersama jajaran saat memberikan keterangan terkait pencapaian Gatam Institute. Foto : Ist

SERPONG  – Pemanfaatan teknologi robotik dalam dunia kedokteran di Indonesia kian mapan. Gatam Institute Eka Hospital mencatatkan keberhasilan 100 operasi pergantian lutut total (Total Knee Replacement/TKR) menggunakan teknologi robotik Velys dalam kurun waktu 1,5 tahun. Pencapaian ini diklaim dibarengi dengan tingkat infeksi dan mortalitas sebesar nol persen.

 

​Pencapaian tersebut dinilai memperkuat posisi layanan ortopedi domestik agar mampu bersaing dengan pusat kesehatan di tingkat regional maupun internasional. Teknologi bedah presisi ini memungkinkan tindakan dilakukan dengan tingkat akurasi tinggi, yang berdampak langsung pada kecepatan pemulihan pasien.

 

CEO Eka Hospital Group, Rina Setiawati, dalam konferensi pers di Tangerang Selatan, menyampaikan bahwa capaian 100 kasus ini merupakan tonggak penting bagi kematangan sistem dan protokol keselamatan pasien di institusinya.

 

"Pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan konsistensi penggunaan teknologi robotik Velys dalam praktik klinis serta kompetensi tim multidisiplin kami. Ini menjadi fondasi untuk layanan ortopedi yang berkelas dunia," ujar Rina.

 

​Presisi dan Keamanan 

 

Chairman Gatam Institute, Luthfi Gatam, menjelaskan bahwa kunci dari prosedur ini adalah integrasi antara kecanggihan mesin dan keahlian dokter spesialis. Menurut Luthfi, teknologi robotik membantu dokter memetakan anatomi lutut pasien secara personal sehingga pemasangan implan menjadi lebih presisi.

 

"Capaian nol persen infeksi dan mortalitas mencerminkan sistem kendali mutu yang ketat. Teknologi mutakhir hanya akan efektif jika didukung oleh protokol keselamatan pasien yang solid," kata Luthfi.

 

​Senada dengan hal tersebut, dokter spesialis ortopedi Eka Hospital, Ricky Hutapea, menambahkan bahwa alat Velys Robotic-Assisted meminimalkan trauma pada jaringan lunak di sekitar lutut. Dampaknya, nyeri pascaoperasi berkurang secara signifikan dan pasien dapat kembali beraktivitas lebih cepat dibandingkan metode konvensional.

 

​Tekan Arus Berobat ke Luar Negeri 

Kehadiran fasilitas ini juga diharapkan dapat menahan laju warga negara Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Selama ini, operasi penggantian sendi dengan bantuan robot menjadi salah satu alasan pasien mencari pengobatan ke negara tetangga.

 

​Dengan adanya dua robot operasi—baik untuk tulang belakang maupun pergantian sendi lutut—Eka Hospital berupaya mengedukasi masyarakat bahwa standar medis di dalam negeri telah setara dengan rumah sakit internasional.

 

​Data rumah sakit menunjukkan adanya peningkatan tren pasien rujukan dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menandakan kepercayaan publik mulai terbangun terhadap prosedur bedah berbasis teknologi tinggi yang tersedia di dalam negeri. Selain dr. Ricky Hutapea, tim medis yang menangani tindakan ini di antaranya adalah dr. Jamot Silitonga dan dr. Muhammad Budimansyah.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit