TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Akibat PMK Pedagang Sapi di Kabupaten Tangerang Rugi Puluhan Juta

Oleh: BNN/AY
Senin, 20 Juni 2022 | 12:23 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)

TANGERANG - Dampak adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kambing, sapi, dan kerbau, membuat pemilik lapak hewan ternak mengalami kerugian hingga puluhan juta.

Salah satu pemilik lapak hewan ternak di Kampung Korelet, Desa Ranca Iyuh, Kecamatan Panongan, Oden mengaku, semenjak adanya wabah PMK ini, penjualan hewan ternak miliknya merosot hingga 50 persen.

“Jelas ada penurunan, kurang lebih 50 persen lah. Biasanya kalau mau Idul Adha begini, ada 100 sapi yang terjual. Ini baru setengahnya,” jelas Oden kepada Satelit News (Tangsel Pos Group) Minggu (19/6).

Lanjut Oden, semenjak ada wabah PMK, biaya perawatan untuk hewan ternak jadi membengkak, karena harus membeli obat-obatan untuk pencegahan pemyakit. Padahal, kata dia, sebelumnya biaya yang dikeluarkan hanya untuk pakan saja. Kini harus ditambah obat dan vitamin.

“Sebelum ada PMK, biaya perawatan perbulan mencapai Rp 9 juta untuk 60 sapi yang ada di lapak saya. Namun semenjak ada PMK, bertambah Rp 5 juta. Total perbulan mencapai Rp 14 juta,” ungkapnya.

Oden mengaku, untuk perawatan dan antisipasi pencegahan PMK, dia selalu membeli obat-obatannya sendiri. Selain itu, kata dia, sapi, kambing, dan kerbau juga dimandikan tiga kali dalam satu minggu.

“Tidak ada bantuan dari pemerintah. Hanya saja, ketika sapi sakit baru diberikan obat oleh pemerintah. Kalau yang sehat kita biaya sendiri,” ujarnya.

Kata Oden, dia biasa membeli sapi dari wilayah Lampung dan pasar terbanyaknya berada di wilayah Tangerang Raya serta Kabupaten Bogor. Dia mengaku sudah bergelut dalam dunia hewan jenis sapi, kerbau, dan kambing selama 25 tahun.

Lanjut Oden, harga sapi dan kerbau yang ada dilapaknya sangat bervariasi. Dimulai dari harga Rp 17,5 juta dengan bobot 200 Kg, hingga harga Rp 30 juta dengan bobot 600 Kg.

“Sudah 25 tahun berjualan sapi, dari ketika sapi masih harga Rp 2 juta. Saya dapat sapi dari Lampung, untuk dijual di wilayah Tangerang Raya dan Bogor,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo