Tembakin Pesawat Komersil
Teroris Papua Tambah Edan
PAPUA - Makin hari, kelakuan teroris Papua makin edan. Setelah nembaki aparat, membakar dan menyandera pilot pesawat Susi Air, terbaru mereka mulai nekat tembakin pesawat komersil di sekitar bandara. Bersyukur tak ada korban jiwa dalam penyerangan tersebut. Penyerangan itu terjadi pada Sabtu, (11/3) siang.
Pesawat komersil milik Trigana Air dengan nomor PK YSC B 373-500 ditembaki saat akan melakukan pendaratan di Bandara Nop Goliat Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan. Sebenarnya, pesawat yang membawa 55 orang penumpang beserta kru dari Bandara Sentani itu terbilang tidak ada kendala. Sekitar pukul 13.10 WIT, saat pesawat bersiap untuk landing, tiba-tiba ditembaki orang tak dikenal.
Kejadian itu diketahui oleh salah seorang personel Opsnal Polres Yahukimo yang tengah piket pengamanan di bandara. Melalui sambungan HT alias handy talkie, personel itu melaporkan bahwa terjadi penembakan dari arah Kali Brasa Dekai sebanyak 4 kali ke arah pesawat yang saat itu tengah mendarat sekitar pukul 13.35 WIT.
Usai terparkir sempurna, tim gabungan bersama kru Trigana Air mengecek kondisi pesawat. Hasilnya, tak ada lubang, atau sekadar lecet pada badan pesawat.
Ternyata serangan tidak cukup sekali. Para teroris Papua kembali melakukan serangan susulan terhadap pesawat yang sama. Pesawat berjenis Boeing IL 222 Seri 300 itu terbang dari Bandara Nop Goliat Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan menuju Bandara Sentani, Jayapura. Saat lepas landas sekitar pukul 14.05 WIT, pesawat yang membawa 66 penumpang dan kru itu kembali ditembaki sebanyak 5 kali.
Salah satu penumpang yang turut dalam pesawat tersebut mendengar suara tembakaan satu kali, sesaat setelah lepas landas. Diperkirakan saat pesawat masih berada di sekitar ujung landasan, di atas sungai kecil.
Penumpang sempat panik, tetapi tidak ada korban dalam insiden tersebut. Pesawat terus melanjutkan penerbangan hingga akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Sentani.
Sama seperti di bandara sebelumnya. Usai mendarat dengan sempurna, pesawat kembali dicek oleh pihak maskapai. Terdapat 1 lubang, tembus hingga ke kursi. Bahkan salah satu penumpang terkena serpihan pecahan kursi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignasius Benny Ady Prabowo mengatakan, usai penembakan kedua, tim gabungan segera mengejar pelaku, dan menyisir area sekitar Bandara Nop Goliat Dekai. Hasilnya, 7 orang terduga pelaku diamankan, beserta sejumlah barang bukti, busur dan panah, pisau, sabit, sangkur, dan tiga unit sepeda motor. “Tim gabungan TNI-Polri melakukan patroli di seputaran area Kota Dekai guna mengantisipasi gangguan keamanan,” ungkap Benny.
Buntut kejadian itu, manajemen Trigana Air menghentikan penerbangan ke Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Untuk saat ini sedang konsolidasi internal,” ungkap Aviation Security and Safety Manager Trigana Air Kapten Alfred.
Sebelumnya, teroris Papua juga menyerang bandara. Aparat gabungan TNIPolri bahkan terlibat adu tembak dengan KKB Papua di sekitaran Sungai Bawah Bandara Bilorai, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Kejadian bermula saat Pesawat Smart Aviation PK-SNG bermuatan kargo tiba di Bandara Billorai, Kabupaten Intan Jaya dari Kabupaten Mimika.
Saat bongkar muat, terdengar suara tembakan sekitar 5 kali. Masyarakat yang berada di lokasi panik, berhamburan, berlindung ke Pos Pol Bandara. Tak lama berselang, terdapat Pesawat Daby Air ingin landing di Bandara Billorai. Namun, karena situasi tidak kondusif untuk mendarat, pesawat tersebut diarahkan kembali ke Nabire.
Sebelum kejadian itu, KKB lebih dulu menyandera Pilot Susi Air Captain Philips Max Mehrtens di Nduga, Papua. Pesawat PK-BVY milik maskapai Susi Air yang mengangkut barang dari Kabupaten Mimika diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro, Nduga, Papua Tengah, Selasa (7/2).
Nasib Captain Philips belum pasti, lantaran masih disandera Kogoya Cs.
“Kemarin fotonya masih santai-santai saja gitu. Sepertinya ndak terasa diancam dan santai-santai saja. Bajunya juga ganti-ganti terus,” kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di sela kegiatan Karya Bakti Skala Besar Mabes TNI TA 2023 di Kabupaten Madiun, Sabtu (11/3).
Namun, Yudo tetap berupaya untuk membebaskan Pilot berpaspor Selandia Baru itu. Hanya saja, tim tidak gegabah, karena bisa memakan korban.
“Tidak ada tim khusus. Jadi Tim Damai Cartenz yang sudah kami optimalkan sama Polri-TNI ya, untuk mencari keberadaan pilot tersebut, tegasnya. rm.id
Nasional | 10 jam yang lalu
Pos Tangerang | 21 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 10 jam yang lalu
Olahraga | 10 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu