Menlu Kanada Dan Amrik Siap Hadiri G20 Di Bali
JAKARTA - Sejumlah agenda penting dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony J Blinken saat melawat ke Bali untuk menghadiri pertemuan Menlu G20, Jumat (8/7).
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price yang disampaikan Kedutaan Besar AS di Jakarta mengatakan, Blinken akan meneguhkan kembali komitmen AS bekerja sama dengan para mitra internasional menghadapi tantangan global. Terutama, menghadapi kerawanan pangan dan energi, serta ancaman berlanjutnya perang Rusia melawan Ukraina.
“Menteri Luar Negeri Blinken pertama-tama akan melawat ke Bali, Indonesia, untuk menghadiri pertemuan Menlu G20,” ujar Ned Price.
Selain menghadiri pertemuan-pertemuan terkait G20, Blinken juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno Marsudi. Di antara pertemuan-pertemuan bilateral lainnya, dia juga akan bertemu Penasihat Negara sekaligus Menlu China, Wang Yi.
Selain ke Bali, Blinken dijadwalkan akan ke Bangkok, Thailand. Di Negeri Gajah Putih, Blinken akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Prayut Chan Ocha dan Wakil PM yang merangkap Menlu Don Pramudwinai.
Secara terpisah, Menlu Kanada Melanie Joly, kemarin mengumumkan akan ke Bali, dari 6-9 Juli 2022, untuk berpartisipasi di Pertemuan Menteri Luar Negeri G20.Para Menlu G20 akan berkumpul di saat dunia sedang berjuang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Yakni, perubahan iklim, pandemi Covid-19, dan meningkatnya krisis ketahanan pangan akibat invasi ilegal Rusia ke Ukraina.
Mengenai dampak global perang Rusia di Ukraina, G20 juga akan membahas konsekuensi yang ditimbulkan pada inflasi, keamanan ekonomi, pasar energi internasional, serta perdamaian dan keamanan.
Pada pertemuan tersebut, Menteri Joly akan menegaskan kembali dukungan penuh Kanada terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Dia akan melibatkan rekan-rekannya untuk menegaskan kembali prinsip kesetaraan berdaulat untuk semua negara. Juga pentingnya menegakkan aturan dan lembaga internasional.
“Sebagai salah satu arsitek sistem yang telah mendukung stabilitas global selama beberapa dekade, Kanada tidak akan takut mempertahankan integritasnya,” pernyataan pers Kedutaan Kanada di Jakarta, kemarin.
“Kehadiran Menteri Joly juga memberikan kesempatan untuk secara langsung melawan disinformasi dari perwakilan rezim Rusia, yang telah diperkirakan akan berlangsung dalam forum multilateral ini,” bunyi pernyataan itu lagi.
Dalam mendukung agenda Presidensi G20 Indonesia, Menteri Joly akan menggarisbawahi komitmen teguh Kanada untuk bekerja sama mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan, membangun ekonomi yang tangguh dan inklusif, pulih dari pandemi, memajukan kesetaraan perempuan dan pemberdayaan ekonomi serta melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.
Pertemuan G20 ini, jelas Joly lagi, terjadi pada titik kritis dalam sejarah dan tidak akan berjalan seperti biasa. Dengan invasi ilegal Rusia ke Ukraina, Kanada harus muncul membongkar kebohongan Rusia.
“Bersama mitra yang berpikiran sama, memberikan solusi untuk langkah Rusia yang menjadikan makanan sebagai senjata, serta mengatasi tantangan lain seperti perubahan iklim dan pandemi Covid-19,” pungkas Joly.
Secara kolektif, anggota G20 mewakili sekitar 80 persen hasil ekonomi dunia, dua pertiga dari penduduk dunia, dan tiga perempat perdagangan internasionalnya
G20 beranggotakan Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, dan Uni Eropa. (rm.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu