Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Mengundurkan Diri
INGGRIS - Gonjang-ganjing kepemimpinan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (58), diyakini akan segera berakhir.
Johnson yang memimpin roda pemerintahan Inggris sejak 24 Juli 2019, akan segera mundur sebagai Ketua Partai Konservatif, dan tetap menjabat perdana menteri hingga musim gugur.
"Perdana Menteri akan menyampaikan pernyataan resminya pada hari ini," ujar Juru Bicara Downing Street No.10.
Johnson juga dilaporkan telah mengabarkan keputusannya, kepada Ketua Komite Konservatif 1922 Graham Brady.
"Dia setuju mundur. Penggantinya akan diumumkan dalam konferensi Partai Tory pada Oktober mendatang," imbuh sang juru bicara.
Sekadar info, Caroline Johnson telah melepas jabatannya sebagai Wakil Ketua Partai Konservatif. Dalam surat pengunduran dirinya, anggota parlemen Konservatif untuk Sleaford & North Hykeham itu mengaku telah sampai pada keputusan yang amat sulit.
Dia berterima kasih, karena telah mendapatkan hak istimewa, untuk melayani warga Inggris dalam posisinya di partai.
"Mencoba untuk tetap tinggal ketika tanda bahaya sudah terlihat, hanya akan merusak nama baik partai dan negara," ujar Caroline Johnson, dalam surat pengunduran diri yang diposting di akun Twitter-nya, Kamis (7/7).
Sebelumnya, Nadhim Zahawi yang baru dua hari ditunjuk menjadi kanselir - menggantikan Rishi Sunak -, juga memutuskan mundur.
"Saat diminta menjadi kanselir, saya menerimanya karena kesetiaan kepada negara. Dan kemarin, saya telah menjelaskan kepada Perdana Menteri dan para kolega di Downing Street No.10, saat ini hanya ada satu arah. Yang terbaik dalam situasi ini, dia harus pergi dengan bermartabat," ungkapnya dalam surat pengunduran diri, yang juga diposting di media sosial berlambang burung biru, Kamis (7/7).
Zahawi mengaku telah menyimpan rapat, soal nasihatnya kepada Johnson. Tapi, nasihat untuk pria yang telah 30 tahun berkawan dengannya itu, ternyata tidak dihiraukan.
Zahawi bilang, Johnson telah merusak semua pencapaian luar biasa pemerintah.
"Negara ini layak mendapatkan pemerintahan yang tak hanya stabil, tetapi juga penuh integritas," tegasnya. (HES/AY/rm.id)
Olahraga | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu