Layani 220 Ribu Jemaah Haji
Menteri Perhubungan Sulap 13 Bandara Jadi Embarkasi
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan, sebanyak 13 bandara embarkasi haji siap melayani lebih dari 220 ribu jemaah ke Madinah dan Jeddah.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan, layanan penerbangan haji akan berjalan dengan selamat, aman, nyaman, dan lancar.
“Ibadah haji adalah panggilan Allah SWT, karena tidak semua orang bisa menunaikan ini. Kepada para jamaah yang berangkat, tetap semangat menjalankan ibadah dan semoga sehat selalu,” kata BKS, sapaan akrab Budi Karya saat melakukan peninjauan meninjau keberangkatan jemaah haji di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, kemarin.
Eks Dirut Angkasa Pura II ini menjelaskan, kesiapan untuk melayani jemaah haji telah dilakukan jauh-jauh hari. Mulai dari memastikan kesiapan pesawat, fasilitas sarana prasarana bandara, hingga personel yang bertugas dapat memberikan keamanan, keselamatan, serta pelayanan maksimal bagi para jemaah selama penyelenggaraan penerbangan haji.
“Bagi jemaah haji lansia, kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Agama menyiapkan layanan ramah lansia sehingga para lansia lebih mudah mengakses fasilitas yang ada di bandara,” jelasnya.
Adapun 13 bandara yang disiapkan bagi jemaah haji yaitu, Bandara Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Bandara Kualanamu (Medan), Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Hang Nadim (Batam), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng).
Kemudian, Bandara Adi Sumarmo (Solo), Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Syamsudin Noor (Banjarmasin), Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Balikpapan), Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), Bandara Lombok (Praya), dan Bandara Kertajati (Majalengka).
Selain itu, disiapkan juga enam bandara embarkasi haji antara. Yaitu, Bandara Sultan Thaha Saifuddin (Jambi), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Bandara Depati Amir (Bangka Belitung), Bandara Radin Inten II (Lampung), dan Bandara Djalaluddin (Gorontalo).
Dari 13 bandara tersebut, Bandara Kertajati menjadi yang paling anyar dalam melayani haji di musim ini. Karena, ini merupakan pertama kalinya bandara tersebut melayani jemaah haji. Bagaimana kesiapannya?
Direktur Utama Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Muhammad Singgih mengatakan, Bandara Kertajati telah siap 100 persen untuk pelayanan haji. “Semua persiapan sudah dilaksanakan dengan tuntas,” katanya.
Singgih menjelaskan, pihak otoritas penerbangan Arab Saudi, yakni General Authority of Civil Aviation (GACA), telah melakukan pengecekan secara langsung ke Bandara Kertajati beberapa waktu lalu.
Hasilnya, GACA menyatakan, kelayakan Bandara Kertajati untuk menjadi tempat embarkasi haji. “Selain itu, dari direktorat keamanan penerbangan, imigrasi, dan karantina, juga sudah siap semua,” jelasnya.
Pemberangkatan haji dari Bandara Kertajati, lanjut Singgih, nanti kurang lebih ada sebanyak 24 kloter dengan jumlah jemaah haji sekitar 8.968. Para jemaah tersebut akan diberangkatkan dengan menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines.
Kemudian, kata Singgih, karena ini akan menjadi pemberangkatan haji perdana, prosedur keberangkatan jemaah akan berbeda pada umumnya.
Untuk pemeriksaan keamanan barang dan orang, pemeriksaan kesehatan, dan imigrasi yang biasanya dilakukan di asrama haji akan dilakukan di bandara. Sehingga, prosedurnya sama seperti penerbangan internasional.
Namun, Singgih memastikan, hal itu tidak akan mengurangi pelayanan terhadap para jemaah haji.
Selain itu, Bandara dengan terminal seluas 96.280 meter persegi itu akan menambah personel keamanan disesuaikan dengan kebutuhan.
Sementara Direktur Keselamatan Keamanan dan Standardisasi Airnav Indonesia Bambang Rianto menyatakan, Bandara Kertajati memiliki potensi yang luar biasa. Apalagi, untuk penerbangan haji dan umroh.
Menurutnya, dari sisi infrastruktur, Bandara Kertajati memiliki apron dengan 22 kapasitas pesawat dan runway berkapasitas 16 pergerakan per jam. Sehingga jika 8 jam beroperasi saja memiliki 128 slot alokasi penerbangan.
“Di Bandara Soekarno-Hatta dalam kondisi tertentu alokasi waktu terbangnya sangat padat sehingga menyebabkan adanya antrean. Kalau di Kertajati kami jamin bisa lebih menghemat waktu terbang dan tentunya juga menghemat bahan bakar,” tandasnya. (RM.id)
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu