TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Rayu CEO Perusahaan Australia Berinvestasi

Presiden Tawarkan Garap Proyek IKN Dan Mobil Listrik

Laporan: AY
Rabu, 05 Juli 2023 | 08:20 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

AUSTRALIA - Pemerintah Indonesia menawarkan pengusaha Australia, peluang investasi di Tanah Air. Antara lain, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan pengembangan kendaraan listrik.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu dengan sejum­lah Chief Executive Officer (CEO) perusahaan Australia, di Hotel Shangri-La, Sydney, kemarin.

“Nilai investasi di IKN capai 25 miliar dolar AS, sangat ter­buka baik di sektor pendidikan, kesehatan, energi dan lainnya,” kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, saat ini pembangunan IKN dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam sudah mulai dilakukan.

Jokowi memastikan Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara.

“Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga,” ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Ja­karta ini menyebut, Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.

“Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035,” terangnya.

Selain itu, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi 434 gigawatt dalam bi­dang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel dan surya.

“Saat ini sedang dibangun 30 ribu hektare green industrial park,” lanjutnya.

Terakhir, papar Jokowi, In­donesia juga memiliki peluang investasi di sektor pendidikan dan kesehatan.

“Jumlah penerimaan maha­siswa, meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Dan, hampir 2 juta orang Indonesia masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi investasi di bidang ini,” ujarnya.

Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic yakin kerja sama Indone­sia dan Australia masih dapat ditingkatkan. Terutama di sektor ekonomi.

“Kita dapat mengerjakan lebih banyak kerja sama untuk meningkatkan penguatan ekonomi bagi kedua negara. Termasuk juga peningkatan hubungan people to people,” ujar Ed Husic pada pertemuan tersebut.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo