Imin Mau Disiplinkan Yaqut
Di PKB, Apa Mungkin Jeruk Makan Jeruk
JAKARTA - Hubungan antara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Imin makin runyam. Terbaru, Imin mau disipilinkan Yaqut yang merupakan anak buahnya di PKB. Mendapat ancaman itu, Yaqut nggak jiper. Karena sama-sama PKB, apa mungkin jeruk makan jeruk.
Ancaman untuk disiplin Yaqut sebagai kader PKB awalnya dilontarkan loyalis Imin, Jazilul Fawaid. Pria yang menjabat Wakil Ketua Umum PKB itu tak terima, Yaqut yang merupakan anak buah Imin di PKB malah bicara yang bisa merugikan bosnya. Menurutnya, pidato Yaqut soal jangan pilih pemimpin bermulut manis dan jualan agama, telah merugikan Imin yang sudah deklarasi sebagai Cawapres dari Anies Baswedan.
“Kita serahkan ke mekanisme internal organisasi. Saya yakin cepat atau lambat itu sudah ada pendisiplinan,” ujar Gus Jazil kepada wartawan, Senin (2/10/2023).
Gus Jazil meminta publik tidak perlu khawatir, karena partainya akan bersikap tegas terhadap kader yang dianggap tidak taat peraturan organisasi. Ia pun memastikan, PKB adalah partai terbuka yang menjaga kebersamaan dan pemersatu. Jadi, tidak ada kader yang boleh saling sindir.
Anggota Komisi III DPR RI ini menambahkan, rencana pendisiplinan Gus Yaqut tidak bakal membuat suara PKB terpecah dalam mendukung pasangan Anies dan Cak Imin. Menurutnya, konstituen PKB sudah cerdas membedakan antara kader emas atau benaran dengan kader palsu.
Wakil Ketua MPR itu menegaskan, salah satu cara membedakannya adalah melihat ketaatan terhadap keputusan organisasi, yakni mendukung pasangan Anies-Cak Imin. Dia menilai jika ada kader yang tidak setuju, berarti sudah menyimpang dari keputusan organisasi.
Namun, ditanya terkat sanksi apa yang bakal diberikan kepada Gus Yaqut, dia menyebut hal itu akan diserahkan lebih dulu kepada organisasi partai. “Kader PKB yang menyimpang dari keputusan organisasi, pasti akan menerima disiplin organisasi,” terang dia.
Diancam akan disiplinkan, Yaqut angkat suara. Dia mengaku heran soal ancaman pendisiplinan. Kalau dirinya aka dipanggil, maka siapa yang memanggil. Mengingat hingga saat ini dirinya masih menjabat sebagai Ketua DPP PKB.
Menurutnya, pemanggilan dirinya harus sesuai dengan AD/ART PKB. Lain hanya, jika dirinya dipanggil oleh Dewan Syuro PKB.
“Kalau dewan syuro (yang panggil), ya saya ini taat kepada kiai. Taatan saya sama kiai,” kata Yaqut kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Ketum GP Ansor itu juga tak bergeming, soal pidatonya yang dipermasalahkan Imin dan kolega partainya. Yaqut menegaskan, tidak akan meralat atau mencabut pernyataannya itu.
Alasannya, mengajak publik agar melihat track record calon pemimpin bangsa. Dirinya tak mau rakyat terpesona dengan janji-janji, dengan mulut manis, dan kerap menjual isu agama.
“Kalau karena itu kemudian saya didisplinkan, ya silakan. (Tapi) Saya tidak akan cabut itu,” tegasnya.
Sikap tegas Yaqut ini dapat dukungan dari anak buahnya di Ansor. Wasekjen GP Ansor Wibowo Presetyo menilai, Imin dan PKB terlalu baperan. Sebab, dalam pidatonya itu, Yaqut sama sekali tidak menyebut nama.
“Gus Men (Yaqut) hanya menyebut kriteria dan itu wajar bahkan perlu untuk pendidikan politik,” kata Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/10/2023).
Hal senada disampaikan Kadensus 99 PP GP Ansor, Nuruzzaman. Dia menilai, reaksi Imin dan Gus Jazil terlalu lebay. Seharusnya, kedua elite PKB itu mendukung pernyataan Yaqut sebagai bentuk pendidikan politik kepada warga. Bukan malah memandang ucapan Yaqut sebagai sebuah sindiran.
Padahal bukan hanya Yaqut, Imin dan Jazil juga berstatus sebagai pejabat negara. Jazil menjabat Wakil Ketua MPR dan Imin Wakil Ketua DPR.
“Kalau jadi politisi baperan mending berhenti saja dari politisi,” tegasnya.
Untuk diketahui, pidato Yaqut yang dipermasalahkan itu, disampaikan dalam acara Doa Bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jumat (29/9/2023). Dalam sambutannya, Yaqut meminta calon pemilih melihat rekam jejak calon pemimpin.
“Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih. Jangan asal begitu! Harus dilihat dulu track record-nya, bagus. Syukur mukanya ganteng, syukur bicaranya manis, itu dipilih,” pesannya.
Yaqut lantas mengenang polarisasi yang terjadi dalam beberapa kontestasi terakhir. “Kita masih ingat, ada penggunaan agama secara tidak baik dalam politik beberapa waktu yang lalu. Waktu pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan Pemilihan Presiden,” tudingnya.
Meskipun Yaqut tidak menyebut nama, pidato itu dianggap menyerang Anies Baswedan, Capres yang akan jadi teman duet Imin di Pilpres 2024. Imin lantas membalas pernyataan Yaqut itu dengan kata-kata yang cukup nyelekit. Menurutnya, omongan seperti itu tak pantas keluar dari seorang Menteri Agama. “Itu omongan buzzer. Hahaha,” sindir Imin di Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023).
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu