Bawa Visi TNI Prima, Jenderal Agus Ingin Prajurit Kuat Lahir Batin

JAKARTA - Calon Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menegaskan visi misinya, dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test/FPT) di hadapan Komisi I DPR di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023). Dia ingin menjadikan TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif (PRIMA). Supaya prajurit kuat lahir batin.
Agus yang menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sejak 25 Oktober 2023 mengatakan, hal serupa juga diterapkan di kesatuannya.
"Guna membangun institusi TNI yang memiliki daya tahan dan daya gempur dalam menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang akan membahayakan integritas bangsa dan negara," kata Agus.
TNI yang profesional, menurutnya, diwujudkan dengan memastikan para prajurit terlatih dengan baik (well-trained). Selain itu, para prajurit juga harus dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang modern (well-equipped).
"Pemenuhan alutsista yang modern, perlengkapan peperangan, dan satuan dengan mempertimbangkan tipologi penugasan merupakan fokus pembinaan profesionalisme TNI," paparnya.
Agus kemudian menyebutkan aspek-aspek lain menyangkut upaya peningkatan profesionalisme TNI, serta terkait tata kelola organisasi yang baik (well-organized), dan kesejahteraan prajurit (well-paid).
Berbagai tunjangan prajurit di daerah operasi, masih perlu mendapatkan perhatian. Fasilitas perumahan, pendidikan, dan kesehatan yang layak juga diperlukan bagi prajurit dan keluarganya. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap moral dan semangat prajurit, saat melaksanakan tugas," beber Agus.
Terkait visi TNI yang responsif, Agus menyoal beberapa isu seperti potensi konflik di Laut China Selatan, Papua, Pemilu 2024, dan bencana alam.
"Untuk Papua kami mencanangkan pendekatan smart power, yaitu kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi," ujar Agus.
Upaya hard power dilakukan melalui siaga tempur untuk menghadapi kombatan, dalam rangka penegakan hukum.
Soft power dilakukan dengan mendukung pelaksanaan percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua.
"Pendekatan soft power tersebut sepatutnya dilakukan secara bersama-sama, bersinergi antara TNI dengan semua kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan terkait," ujar lulusan Akademi Militer tahun 1991 ini.
Jenderal Agus Subiyanto yang lahir pada 5 Agustus 1967 adalah calon tunggal Panglima TNI, yang diusulkan Presiden Jokowi ke DPR RI, untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono yang akan purnabakti pada tanggal 26 November 2023.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 9 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Internasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 5 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu