Ayo Hentikan Caci Maki

SERPONG - Tahapan Pemilu sudah memasuki masa kampanye. Pada tahapan ini, kita berharap, tak ada caci maki atau saling fitnah antar Caleg (calon anggota legislatif) DPR, DPD atau DPRD.

Untuk meraih simpati warga, para Caleg lebih baik berlomba-lomba menawarkan gagasan atau cara jitu memperbaiki taraf hidup orang miskin dan mereka yang ada di lapisan paling bawah.

Kita berharap, dalam masa kampanye, para Caleg bersaing membukakan akses perbankan bagi pengusaha kecil dan mikro di daerah pemilihan (dapil)-nya. Kalau seorang Caleg bisa membantu pengusaha kecil mendapatkan pinjaman murah dari perbankan, mereka pasti tak akan lupa dengan sang Caleg.

Seorang Caleg juga akan diingat oleh warga di dapilnya, apabila dia bisa membukakan akses pendidikan gratis bagi anak-anak pintar ke sekolah-sekolah unggulan.

Para Caleg juga harus berusaha mencarikan beasiswa untuk pelajar berprestasi supaya bisa melanjutkan studinya di perguruan tinggi ternama, di dalam maupun luar negeri.

Saat kampanye, para Caleg mesti kaya ide. Terutama ide mendorong warga mengerjakan hal-hal produktif, yang bisa menaikkan pendapatannya.

Supaya dicintai warga, seorang Caleg mesti mampu menyampaikan aspirasi mereka mengenai perbaikan infrastruktur kampung ke Dinas PUPR setempat. Terutama yang berkaitan dengan perbaikan jalan dan suplai air bersih.

Saat kampanye, kita berharap para Caleg ikut memikirkan nasib warga di dapilnya yang belum juga dapat pekerjaan pasca PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akibat pandemi Covid-19.

Untuk itu, saat kampanye, para Caleg sebaiknya fokus pada upaya menaikkan taraf hidup rakyat kecil di dapilnya. Kalau gagasan atau idenya masuk akal, warga pasti akan setuju.

Kita berharap, ke depan ini, sebelum kampanye, para Caleg mesti mempersiapkan diri, dengan ide-ide baru, agar orang-orang yang ada di lapisan paling bawah bisa lebih cepat naik kelas.

Jadi saat kampanye, seorang Caleg mesti menghindari caci maki terhadap Caleg yang jadi pesaingnya. Sebab, caci maki itu tak akan mendatangkan simpati dari warga yang jadi calon pemilih.