RTH di Tangsel Baru Capai 7,52 Persen, Pemkot Optimis Terus Bertambah

SERPONG, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat, ketersediaan ruang terbuka hijau yang ada di wilayahnya saat ini mencapai 7,52 persen.

Tentu jumlah tersebut masih kurang jika dibandingkan dengan target yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah, yakni sebesar 20 persen.

Hal tersebut dipaparkan Kepala Bidang Tata Ruang DCKTR Kota Tangsel, Yulia Rahmawati saat ditemui di kantornya yang berlokasi di kawasan Serpong, Tangsel, Kamis (30/5/2024).

"Target RTH untuk semua kota minimal 20 persen. Di Tangsel kita tata ruang tahun ini mau melakukan identifikasi lagi, berapa progres penambahannya setelah data terakhir kita pada saat penyusunan RDTL tahun 2022 itu di angka 7,52 persen. Sedangkan pada RTRW tahun 2019 itu 4,5 persen," papar Yulia.

Ia menjelaskan, target yang dicanangkan sebesar 20 persen berlaku sampai dengan 20 tahun mendatang.

Sehingga, kata Yulia, masih ada waktu untuk mengejar target tersebut. Meski harus dibenturkan dengan masalah ketersediaan lahan.

"Jadi memang kota/kabupaten di Jabodetabek khususnya, pemenuhan RTH-nya memang kesulitan," imbuhnya.

Kendati demikian, Ia optimis, jumlah RTH di wilayahnya dapat terus bertambah secara perlahan hingga mencapai target yang ditentukan.

"2024 ini kita melakukan kegiatan verifikasi, update lagi. Kita hitung lagi, ada penambahan RTH di mana gitu ya. Misalnya kemarin ada serah terima PSU, itu nanti kita cek lagi, kita tambahkan, kita gambarkan tambahkan lagi di digitasi peta kita. Terus kemudian ada tambah serah terima makam, di sana juga kan PSU. Nah, itu kita cek lagi penambahannya, kaya gitu," ungkapnya.

Ketersediaan RTH di wilayahnya ini, kata Yulia, dapat terus bertambah jika terdapat kawasan pengembang perumahan baru yang menyerahkan sebagian asetnya kepada Pemkot Tangsel.

"Misalnya, ada pengembangan perumahan di kawasan yang rawan banjir. Berarti RTH-nya standarnya 12,5 persen kalau itu rawan banjir ditambah 5 persen, nah ada 17,5 persen dapat dari kawasan pengembangan. Terus misalnya kawasan komersil bisa dapat 15 persen dari pengembangan kawasan. Jadi, setiap pengembangan kawasan itu ada pemenuhan RTH, nanti RTH diserahkan ke Pemda. Kita petakan, nah itu kita dapat tambahan RTH. Baru nanti dikelola, kalau pembangunan RTH-nya, pemeliharaannya nanti oleh DLH," pungkasnya.