Pelan Tapi Pasti, Derajat Keparahan Menurun
Indonesia Segera Merdeka Dari Covid
JAKARTA - Ulang tahun kemerdekaan RI yang ke-77, dirayakan masyarakat dengan suka cita. Banyak kegembiraan di mana-mana. Suasananya seperti sudah kembali sediakala. Covid-19 sebetulnya masih ada, tapi tampaknya, mereka telah kalah. Pelan tapi pasti, negara kita mulai pulih dan merdeka dari virus Corona.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Rakyat Merdeka mengatakan, virus Covid masih akan hidup lama bersama umat manusia. Namun, derajat keparahannya, akan secara alamiah menurun. Pelan-pelan, pandemi Covid-19 akan menjadi endemi.
“Ciri-cirinya sudah bisa kita lihat di Indonesia, dimana gelombang Omicron BA-4/5 yang menyebabkan kenaikan kasus yang tinggi di beberapa negara, sangat kecil dampaknya di masyarakat Indonesia,” kata Menteri Kesehatan, kemarin.
Indikator apa saja yang menjadi patokan bahwa Covid di Indonesia tidak lagi jadi pandemi?
Pemerintah pernah menetapkan kriteria level-1 WHO selama 6 bulan berturut-turut sebagai awal berakhirnya pandemi. Indikator lain yang penting adalah tingkat kesadaran masyarakat atas penyakit ini, sehingga masyarakat merasa bertanggung jawab untuk menjaga kesehatannya sendiri dari penularan Covid-19 ini. Memang perlu kita pahami karena ini adalah pandemi global, maka keputusan transisi menjadi endemi harus diambil bersama.
Saat ini, ada masyarakat yang tidak takut lagi dengan Covid. Yang mengalami demam, batuk pilek, enggan melakukan test. Atau membeli alat test sendiri di rumah dengan antigen yang bisa dibeli bebas. Apakah ini menjadi hambatan bagi Kemenkes melakukan pelacakan yang efektif?
Di satu sisi perilaku ini menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat yang sudah baik. Di sisi lain memang masyarakat tidak perlu merasa takut untuk melaporkan bahwa yang bersangkutan positif ke fasilitas kesehatan terdekat. Hal itu penting untuk mengetahui pola penularannya.Indonesia masuk lima terbesar negara di dunia yang berhasil melakukan percepatan vaksinasi, tapi masih ada daerah yang lamban vaksinasinya. Bagaimana strategi Kemenkes melakukan percepatan vaksinasi dan booster terutama di daerah?
Kami terus bekerjasama dengan rekan-rekan pemerintah daerah, TNI, dan Polri, untuk bisa menjangkau masyarakat yang belum atau tidak mau divaksin. Problematika ini memang terjadi hampir di seluruh negara besar dunia.
Mengenai vaksin Merah Putih, bagaimana perkembangan terbaru penelitiannya? Kapan akan digunakan? Mungkinkah dipakai untuk booster kedua?
Dua vaksin produksi dalam negeri yang sudah memasuki uji klinis tahap-3 adalah Vaksin Baylor-Biofarma dan Vaksin Unair-Biotis. Memang keduanya diharapkan bisa digunakan untuk vaksinasi anak dan booster.
Bagaimana pesan Pak Menteri kepada masyarakat, agar kasus Covid di Indonesia tidak meningkat? Sekaligus bagaimana cara kita menghindari terinfeksi varian baru Covid?
Terus disiplin menggunakan masker dan segera vaksinasi dosis-3. Vaksinasi bukan mencegah kita dari infeksi, tetapi melindungi kita dari hospitalisasi. (rm.id)
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 12 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 21 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu