TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kisruh PBNU Vs PKB, Awalnya Gegeran Akhirnya Ger-geran

Oleh: Farhan
Minggu, 18 Agustus 2024 | 09:04 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Perang antara PBNU vs PKB belum ada tanda-tanda bakal reda. Kedua kubu, masih sibuk saling serang di hadapan publik. Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin optimis, konflik PBNU dan PKB akan selesai.

"Sudah biasa, awalnya gegeran, akhirnya ger-geran," kata Kiai Ma'ruf usai upacara HUT Kemerdekaan ke-79 RI, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2024). Sebagai mantan Rais Aam PBNU, Kiai Ma'ruf sempat ingin menjadi juru damai dari konflik antara PKB dengan PBNU. 

Ma'ruf lantas menceritakan pertemuannya dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, di rumah dinas di Jakarta, Kamis (15/8/2024). Dalam pertemuan itu, Kiai Ma'ruf bilang, Imin datang untuk menyampaikan undangan Muktamar PKB yang akan digelar akhir Agustus ini. 

Namun, Kiai Ma'ruf mengaku berhalangan hadir karena ada kunjungan ke luar negeri. 

Meski begitu, Kiai Ma'ruf mengaku memberikan dukungan moril kepada Cak Imin agar Muktamar berjalan lancar. 

Pada 7 Agustus lalu, Kiai Ma'ruf menyampaikan kesediaannya jika diminta menjadi juru damai PKB dan PBNU. Menurut Kiai Ma'ruf, mendamaikan dua pihak yang berselisih adalah perintah agama. 

Disamping itu, eks Ketua MUI itu merasa punya hubungan erat dengan PKB dan PBNU. Ia salah satu tokoh yang membidani kelahiran PKB. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB angkatan pertama. Sedangkan di NU, pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU.

Hanya saja, Kiai Ma'ruf mewanti-wanti kepada kedua pihak agar jangan mendatanginya kalau hanya untuk mencari peluru untuk menyerang pihak lain. Dirinya ingin berada di tengah-tengah dan mendamaikan keduanya.

"Kalau hanya untuk nyari peluru untuk menghantam yang satu, saya tidak bersedia. Itu kan namanya saya memberi peluru-peluru untuk tambah konfliknya," tegas mantan Ketua Umum MUI tersebut.

tempat terpisah, PBNU makin serius mengambil alih PKB dari Cak Imin. Ketua PBNU Umarsyah menyatakan, pihaknya akan menjalankan arahan Rais Aam PBNU yang memerintahkan untuk memperbaiki PKB. Caranya bukan dengan melakukan muktamar tandingan. 

Kata dia, langkah yang akan diambil adalah dengan memanggil Cak Imin. Pemanggilan ini dalam upaya penyelesaian konflik antara keduanya. "Ketua Umum (PKB) kami akan panggil," ujar Umarsyah, di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).

Umarsyah menceritakan, tim pansus PBNU sudah mengumpulkan berbagai keterangan dari sejumlah pihak terkait konflik dengan PKB. Di antaranya adalah mantan Sekjen PBNU Lukman Edy hingga mantan pengurus PKB Effendy Choirie. Pansus PBNU juga pernah mengundang Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid ke kantor PBNU.

Namun, Hasanuddin tak berkenan hadir.

Kemudian setelah menerima mandat dari Rais Aam, PBNU akan kembali melakukan upaya penyelesaian perseteruan dengan PKB, yang salah satunya memanggil Cak Imin.

"Kita tunggu 1-2 hari ini. Ini sedang terus dilakukan upaya-upaya untuk melakukan perbaikan itu. Langkah-langkah ini merupakan harga mati. Apapun ceritanya, PBNU akan lakukan perbaikan ini. Tidak ada kata mundur," jelas Umarsyah. 

Umarsyah menjelakan penyebab mandat kepada Gus Yahya untuk mengevaluasi PKB lantaran kebijakan partai yang dipimpin Cak Imin saat ini telah melenceng dari ajaran NU.

Cak Imin dianggap mengesampingkan peran Dewan Syuro PKB dalam mengambil keputusan strategis partai.

"Para saat keputusan tidak ada lagi di Dewan Syuro, tapi di Ketua Umum," tutur Panglima Santri NU tersebut.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo