TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Wapres Buka Muktamar PKB, Cak Imin Kembali Terpilih Ketum Secara Aklamasi

Oleh: Farhan
Minggu, 25 Agustus 2024 | 10:18 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

BALI - Pembukaan Muktamar VI PKB yang digelar di Nusa Dua, Bali, Sabtu (24/8/2024) malam, berlangsung lancar dan meriah. Presiden Jokowi batal datang karena ada acara yang tak bisa ditinggalkan. Jokowi mengutus Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Dalam muktamar itu, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali terpilih jadi ketua umum lagi secara aklamasi

Kiai Maruf tiba di arena Muktamar sekitar pukul 19.30 WITA. Kiai Ma’ruf tampil dengan jas hitam, bawahan sarung, serta peci hitam. Kiai Ma’ruf disambut hangat oleh Cak Imin yang mengenakan busana adat khas Bali, dilengkapi dengan ikat kepala udeng.

Wapres didampingi Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily. PKB sebenarnya mengundang Presiden Jokowi ke acara muktamar. Namun, mantan Wali Kota Solo itu, berhalangan hadir. Wasekjen PKB yang juga menjabat sebagai Sekretaris Steering Committee (Komite Pengarah) Muktamar VI PKB, Syaiful Huda mengatakan, Jokowi berhalangan hadir karena ada agenda lain.

“Karena di saat yang bersamaan, Presiden ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan,” kata Huda, di arena Muktamar.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menyampaikan hal senada. Kata dia, Jokowi tidak ada agenda kunjungan kerja ke Bali. Namun, Yusuf tidak menjelaskan, alasan mengapa Jokowi tidak hadir di Muktamar ke-VI PKB.

Dalam sambutannya, Kiai Ma’ruf menekankan pentingnya peran PKB sebagai partai politik yang mengedepankan politik perbaikan atau harakah siyasiyah ishlahiyah. Kiai Ma’ruf mengapresiasi visi kebangsaan PKB yang telah dibuktikan dalam kiprahnya untuk bangsa dan negara.

Ia mengingatkan, PKB didirikan oleh para ulama dengan tujuan menjadi wadah aspirasi bagi kaum Nahdliyin, walaupun seiring waktu, PKB telah menjadi partai untuk semua golongan dengan mengusung politik rahmatan lil ‘alamin. “PKB itu politiknya ikut kiai, ikut nasihat kiai, ikut petunjuk kiai, tapi gerakan politik kiai itu bukan untuk kepentingan kiai, tapi untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara,” ungkap Wapres.

Ia menambahkan, perjuangan PKB bukan sekadar untuk memperoleh kekuasaan, melainkan untuk perbaikan bangsa secara menyeluruh.

Kiai Ma’ruf juga menyoroti pentingnya menjaga integritas dan menjauhi praktik koruptif bagi para anggota PKB yang duduk di parlemen, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ia menegaskan, PKB harus tetap berpegang pada prinsip politik perbaikan yang berkelanjutan atau, yang bertujuan untuk terus memperbaiki diri demi kemaslahatan rakyat.

Dalam konteks Pilkada 2024, Kiai Ma’ruf mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang berintegritas dan mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai. “PKB harus menjadi partai yang solid dan kokoh, bukan partai yang sulit. Dengan begitu, PKB dapat berkontribusi lebih besar untuk mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, dan diridai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tutup Wapres.

Sementara, dalam pidatonya, Imin mengatakan, partainya tak mudah diadu domba ataupun diganggu oleh pihak luar. “Siapa pun yang meragukan dan meremehkan PKB sebagai partai yang gampang diadu domba dan digoyang saya perlu sampaikan asumsi itu salah karena kekuatan kita solid kompak bersatu,” kata Imin.

Imin juga memuji kekuatan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) tak bisa digoda oleh pihak lain.

Imin dengan turut mengungkap alasan penyelenggaraan Muktamar ke-6 PKB digelar di Bali. Dia menyebut muktamar di Bali sebagai ‘hadiah’ untuk para pengurus DPC karena sudah berjuang dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Muktamar PKB juga menetapkan Imin secara aklamasi untuk kembali menjabat ketua umum. Keputusan tersebut ditetapkan dalam Sidang Pleno Muktamar PKB usai 38 dewan pimpinan wilayah secara aklamasi meminta Imin menjabat Ketua Umum PKB periode 2024-2029 pada sidang pleno ke-2.

“Setelah mendengar pernyataan kesediaan dari Muhaimin Iskandar, saya meminta pendapat forum untuk memberikan mandat kepada Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa masa bakti 2024-2029 sekaligus mandatoris tunggal Muktamar PKB 2024. Apakah dapat disetujui?” kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang dijawab setujui oleh peserta muktamar.

Ditunjuk lagi menjadi ketua umum, Imin menyatakan, siap. “Saya menerima permintaan sahabat-sahabat untuk mengurus PKB periode 2024-2029,” katanya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo