TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Puan Bakal Jadi Ketua DPR Lagi

Laporan: AY
Selasa, 01 Oktober 2024 | 08:19 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Hari ini, Selasa (1/10/2024), DPR periode 2024-2029, dilantik. Meski periodenya berubah, posisi Ketua DPR nampaknya tetap sama, akan diduduki Puan Maharani. Hal ini membuat Ketua DPP PDIP tersebut berbinar-binar.

Sinyal Puan akan menjadi Ketua DPR kembali disampaikan Sufmi Dasco Ahmad. Ketua Harian Partai Gerindra ini menerangkan, penyusunan dan formasi Pimpinan DPR akan tetap mengacu pada Undang-Undang tentang MPR/DPR/DPD/DPRD (UU MD3) yang berlaku saat ini.

"Kita tahu tidak ada perubahan Undang-Undang MD3, sehingga pimpinan DPR tentunya mengacu pada Undang-Undang MD3 yang masih berlaku pada saat ini," kata Wakil Ketua DPR periode 2019-2024 tersebut, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024).

Dalam UU MD3 dijelaskan, posisi Ketua DPR diberikan kepada parpol pemenang Pemilu. Di Pemilu 2024, PDIP meraih suara tertinggi nasional dan kursi terbanyak di DPR. Dengan begitu, PDIP kembali berhak menempatkan kadernya untuk duduk di kursi Ketua DPR.

Di internal PDIP, keputusan pun sudah final, posisi Ketua DPR akan diisi oleh Puan. "PDI Perjuangan final, calonnya tunggal, Ibu Puan Maharani," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024).

Said menegaskan, keputusan itu bulat dari seluruh Fraksi PDIP di Senayan. Sedangkan untuk kandidat Pimpinan MPR periode 2024-2029, masih terus dibahas.

Merespons hal ini, Puan nampak berbinar-binar. Meski begitu, putri bungsu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini tak mau bicara dulu soal posisi Ketua DPR. Dia memilih berbicara mengenai pelantikan anggota DPR periode 2024-2029, yang digelar hari ini.

Jadi, besok pagi (hari ini, red) laksanakan pelantikan dulu saja dengan sebaik-baiknya. Setelah itu selesai, baru akan ada mekanisme selanjutnya," ucapnya.

Dia lalu menjelaskan mengenai mekanisme pemilihan Pimpinan DPR. Kata dia, sebelum pemilihan, akan ada rapat konsultasi yang dihadiri para perwakilan fraksi-fraksi. "Setelah itu, baru kami akan bicara terkait dengan mekanisme pemilihan Pimpinan DPR yang akan datang," terangnya.

Untuk pengisian posisi para Wakil Ketua DPR, juga tetap mengacu pada UU MD3 saat ini. Artinya, Puan akan didampingi empat Wakil Ketua DPR yang dipilih berdasarkan posisi kedua sampai kelima perolehan kursi terbanyak di DPR. Artinya, posisi Wakil Ketua DPR itu akan menjadi milik Golkar, Gerindra, NasDem, dan PKB.

Dari Golkar, Nurul Arifin menyatakan, partainya sudah mengantongi nama Dewan terpilih yang akan mengisi pos Wakil Ketua DPR. "Pastinya Golkar sudah ada calon kuat. Keputusan tersebut sudah diformulasikan di tingkat elite partai. Karena jabatan sebagai Pimpinan DPR adalah posisi yang strategis," ucap Nurul, kepada Redaksi, Senin malam (30/9/2024).

Mengenai nama yang sudah diputuskan, Nurul tak mau membocorkan dulu. Dia bilang, nama tersebut akan diumumkan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia. "Nunggu Pak Ketua Umum umumkan dulu di internal partai," ucapnya.

Dari Gerindra, juga sudah mempersiapkan nama. Namun, sama seperti Golkar, Gerindra juga ogah membocorkan nama yang bakal duduk di kursi Wakil Ketua DPR. "Nantikan aja nanti. Hehehehe," ucap Ketua DPP Gerindra, Sudaryono. 

NasDem juga telah menyiapkan nama untuk duduk di kursi Wakil Ketua DPR. "Tentu NasDem sudah persiapkan dan sudah diputuskan. Kita tunggu ya, biar jadi kejutan," ucap Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago. 

Sedangkan dari PKB, masih dilakukan seleksi. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Imin) menyebut, ada kader yang masuk calon Wakil Ketua DPR periode 2024-2029. "Banyak, banyak, banyak, lima nama," ucap Imin, Senin (30/9/2024).

Imin menerangkan, DPP PKB akan menggelar rapat untuk menentukan sosok yang menjadi perwakilan PKB sebagai Pimpinan DPR. Imin berharap, pimpinan DPR dari PKB dapat bekerja secara baik dengan mendengarkan aspirasi dari masyarakat. "Karena kalau ada demo besar berarti itu nggak aspiratif," ucapnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo