TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

2 Prajurit TNI Terluka Kena Serangan Israel

Laporan: AY
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:55 WIB
Menlu Retno Marsudi. Foto : Ist
Menlu Retno Marsudi. Foto : Ist

LEBANON - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi langsung naik pitam setelah mendengar aksi keji zionis Israel yang menyerang Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, yang menyebabkan dua prajurit TNI terluka.

Dua tentara Indonesia yang ter­gabung dalam Pasukan Sementara PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNI­FIL), menderita luka ringan akibat tembakan tentara Israel, ke markas UNIFIL, Kamis (10/10/2024).

Keduanya adalah prajurit TNI bernama Eggy Arifiyanto (Pratu Mar) dan Nofrian Syah Putra (Pra­ka). Mereka terkena serangan Israel ketika menjalankan tugas di menara pemantau markas UNIFIL. Akibat serangan tersebut, Pratu Mar Eggy mengalami luka ringan di kaki kanan dan tangan kiri. Sementara Praka Nofrian mengalami luka ringan di kaki kanan.

Atas insiden tersebut, keduanya dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani pemeriksaan intensif. Beruntung, kondisi kesehatan Pratu Eggy dan Praka Nofrian dinyatakan dokter dalam keadaan normal. Meskipun, telinga kiri Pratu Eggy mengalami gangguan dan perlu di­lakukan pemeriksaan lanjutan.

Begitu mendengar kabar penem­bakan personel TNI, Menlu Retno Marsudi yang sedang mengikuti konferensi tingkat tinggi (KTT) Per­himpunan Negara-negara Asia Teng­gara (ASEAN) di Vientiane, Laos, langsung buka suara dan memberi peringatan keras.

“Indonesia dengan tegas mengutuk serangan tersebut. Serangan terhadap personel dan properti PBB merupa­kan pelanggaran besar terhadap Hu­kum Humaniter Internasional,” tegas Retno, Jumat (11/10/2024).

Retno menyatakan, Pemerintah Indonesia mendorong semua negara untuk menghormati Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701. Isi resolusi ini adalah seruan gencatan senjata antara Israel-Hizbullah, yang disetujui oleh 15 negara anggota DK PBB pada 11 Agustus 2006.

“Indonesia meminta semua pihak menghormati dan menjamin untuk tidak melanggar wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan. Indonesia juga mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tersebut dan pelakunya dimintai pertanggung­jawaban,” pinta Retno.

Presiden Jokowi ikut bersuara atas insiden penembakan tersebut. Kepala Negara meminta anggota TNI yang bertugas di Lebanon lebih waspada karena kondisi negara tersebut se­dang dalam keadaan perang.

Yang perlu kita lakukan semuanya hati-hati, terutama yang ada di sana,” kata Jokowi kepada wartawan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kali­mantan Timur, Jumat (11/10/2024).

Bukan cuma Pemerintah Indonesia yang mengecam aksi serangan Israel ke markas pasukan perdamaian PBB. Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto juga menyebut aksi Israel tak bisa ditoleransi.

Crosetto mengatakan, sebagai salah satu negara yang mengirim personel tentara ke UNIFIL, Italia langsung menyampaikan protes ke­pada Israel terkait serangan tersebut. "Serangan dan insiden lain yang menurut UNIFIL dilakukan Israel dapat dianggap sebagai kejahatan perang," tegas Crosetto dikutip dari AFP, Jumat (11/10/2024).

Crosetto menyebut, Italia memi­liki lebih dari 1.000 tentara dalam pasukan UNIFIL yang berkekuatan 10.000 orang di Lebanon Selatan. Oleh karena itu, pihaknya meminta Israel menjelaskan maksud dari se­rangan tersebut, karena dipandang sebagai bentuk kesengajaan.

“Kesalahan apa pun yang dapat membahayakan tentara, baik Italia maupun UNIFIL, harus dihindari,” katanya.

Sementara itu, militer Israel me­ngakui pasukannya sengaja meny­erang pasukan perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon. Alih-alih ber­henti, Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defence Forces (IDF) justru melancarkan serangan susulan.

“IDF meminta pasukan PBB di area tersebut untuk tetap berada di tempat yang terlindungi, setelah itu pasukan melepaskan tembakan di area tersebut,” tulis keterangan IDF dikutip dari AFP, Jumat (11/10/2024).

Peringatan itu rupanya bukan isapan jempol belaka, karena tentara Israel kembali meluncurkan serangan ke markas UNIFIL pada Jumat (11/10/2024) waktu setempat, dan melukai beberapa tentara dari Sri Lanka.

Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon, sebuah tank Merkava Is­rael menargetkan salah satu menara pengawas UNIFIL di jalan utama yang menghubungkan Tyre dengan Naqoura.

Disebutkan bahwa tank tentara Israel itu menembakkan peluru me­riam yang menghantam pintu masuk utama pusat komando UNIFIL di Naqoura, dan menyebabkan keru­sakan massif.

Militer Israel beralasan, serangan perlu dilancarkan karena milisi Hizbullah beroperasi di sekitar area sipil Lebanon Selatan. “Termasuk area dekat pos-pos UNIFIL,” klaim IDF.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo