TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

16 Menteri & 8 Wamen Kabinet Jokowi Lanjut Tugas Di Kabinet Prabowo

Laporan: AY
Rabu, 16 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf. Foto : Ist
Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf. Foto : Ist

JAKARTA - Sebanyak 16 menteri di pemerintahan Presiden Jokowi dipakai Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk masuk kabinetnya. Jokowi amat senang dengan hal ini. Menurut Jokowi, dipakainya menteri-menteri tersebut menunjukkan adanya keberlanjutan.

Ke-16 menteri di pemerintahan Jokowi yang dipakai lagi Prabowo adalah Erick Thohir, Budi Gunadi Sadikin, Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, Budi Arie Setiadi, Agus Gumiwang Kartasasmita, Dito Ariotedjo, Agus Harimurti Yudhoyono, Saifullah Yusuf, Tito Karnavian, Pratikno, Sakti Wahyu Trenggono, Amran Sulaiman, dan Rosan Roeslani. 

Selain itu, ada dua wakil menteri (wamen) era Jokowi yang berpeluang naik kelas menjadi menteri. Keduanya adalah Raja Juli Antoni dan M Herindra. Raja Juli dan Herindra dipanggil Prabowo bertepatan dengan waktu penjaringan menteri.

Selanjutnya, ada enam wamen lain di era Jokowi yang dipanggil Prabowo. Mereka adalah Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, Kartika Wirjoatmodjo, Yuliot Tanjung, Yuliot Tanjung, dan Afriansyah Noor.

Jokowi meyakini, keputusan Prabowo yang kembali memakai banyak menterinya, juga wamennya, sudah melalui pertimbangan yang matang dan seleksi yang ketat. Terlebih, Prabowo juga merupakan menteri Jokowi sejak 2019 sampai sekarang, sehingga sudah paham dengan kinerja para menteri yang lain.

"Beliau bergaul dan berinteraksi dengan para menteri selama lima tahun,” ucap Jokowi, di Aceh Besar, Aceh, Selasa (15/10/2024).

Khusus untuk tim ekonomi, Jokowi melihat, hampir semuanya dipanggil Prabowo. Jokowi senang, karena hal ini menunjukkan akan adanya keberlanjutan kinerja Pemerintah. “Namanya keberlanjutan," imbuhnya.

Jokowi memastikan, tidak ikut-ikutan dalam seleksi menteri yang dilakukan Prabowo. Sebab, Prabowo sebagai Presiden terpilih, punya hak prerogatif membentuk kabinetnya sendiri.

"Itu adalah hak prerogatif Presiden terpilih Bapak Presiden Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo Subianto. Siapa pun yang dipilih, kita semuanya menghargai," ucapnya.

Sebelumnya, Prabowo mengakui bahwa banyak menteri di kabinet Jokowi yang keren-keren. Karena itu, Prabowo tak ragu kembali memakai menteri-menteri terbaik di era Jokowi di kabinetnya nanti.

"Pak Jokowi mencari yang terbaik, saya pun demikian. Kalau kebetulan orangnya masih bagus, pasti kita akan minta untuk ikut lagi," ujar Prabowo, saat berpidato di acara BNI Investor Daily Summit, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (9/10/2024).

Prabowo ingin orang-orang terbaik yang masuk dalam kabinetnya. Dalam mencari figur yang tepat ini, Prabowo takkan melihat latar belakang orang-orang tersebut. Baik dari sisi keluarga, agama, suku, dan ras. Yang akan dilihat Prabowo adalah kemampuan dan kapasitas orang tersebut. 

Dia mampu atau tidak, dia bisa atau tidak, dia berjuang atau tidak. Mampu nggak dia deliver, mampu nggak dia berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat. Nah, itu yang kita cari," jelasnya. 

Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan menilai, banyaknya menteri atau wakil menteri di era Jokowi yang dipakai Prabowo mengindikasikan dua hal.

Pertama, Prabowo ingin menunjukkan kepada publik mengenai komitmennya melanjutkan program-program Jokowi selama ini. Dengan mengangkat menteri-menteri era Jokowi, keberlanjutkan tersebut lebih mudah.

Kedua, meski Jokowi tak melakukan intervensi, tapi pengaruhnya di pemerintahan Prabowo sangat besar. Apalagi, sebelum penyusunan kabinet tersebut, Prabowo dua kali bertemu Jokowi. “Pak Jokowi punya pengaruh besar pada penyusunan kabinet Pak Prabowo," ucap Prof Kacung, kepada Redaksi, Selasa (14/10/2024).

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo