TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Satukan Langkah, Hati Dan Pikiran

Prabowo Ingin Kabinet Kerja Lebih Cepat

Laporan: AY
Minggu, 27 Oktober 2024 | 09:50 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

MAGELANG - Seluruh anggota Kabinet Merah Putih dikumpulkan di Lembah Tidar, Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Mereka digembleng secara fisik dan mental, dilatih kedisiplinan, juga kekompakan. Harapannya, agar para anggota kabinet bisa satukan langkah, hati dan pikiran. Karena Presiden Prabowo Subianto ingin kabinet kerja lebih cepat.

Sabtu (26/10/2024), kegiatan yang diberi nama Retreat Magelang dimulai sejak pukul 04.00 WIB. Dimulai dengan Salat Subuh berjemaah hingga kegiatan lapangan.

Para anggota kabinet dikumpulkan di lapangan Pancasila, Kawasan Akmil Magelang. Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga hadir. Mereka mengenakan seragam loreng khas TNI, seragam yang sering dipakai oleh anggota Komponen Cadangan (Komcad), memberi kesan disiplin dan kekompakan.

Kegiatan senam dimulai dengan sesi pemanasan yang dipimpin oleh instruktur dari Akmil. Seluruh peserta, dari Presiden Prabowo hingga jajaran kabinet, mengikuti gerakan dengan penuh antusias, mencerminkan energi positif dan kebersamaan yang kuat.

Usai senam, kegiatan dilanjutkan dengan latihan baris berbaris sebagai simbol disiplin dan ketahanan. Meski dalam nuansa santai, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk membangun kebersamaan yang lebih erat. Instruktur dari TNI terlihat memberikan arahan dengan teliti, sementara para menteri mengikuti gerakan baris berbaris dengan penuh semangat.

Setelah itu, para jajaran kabinet kemudian berkumpul untuk menikmati kudapan pagi bersama di lapangan. Di tengah kehangatan pagi Magelang, mereka bercengkerama dan menikmati hidangan, menciptakan suasana yang santai tapi penuh semangat kebersamaan.

Beres dijemur di bawah terik matahari Magelang, mereka kemudian dikumpulkan di satu tenda dengan kain penutup bernuansa merah putih guna dibekali materi. Hari kedua Retreat Magelang, materinya menyangkut persoalan ekonomi. Di momen ini, mereka berganti seragam menjadi safari lengan panjang berwarna krem. 

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menilai, kegiatan ini sebagai langkah efektif dalam menyamakan frekuensi kerja para menteri. "Kesannya sangat baik, saya rasa ini adalah suatu langkah yang sangat efektif bagaimana kita di Kabinet Merah Putih ini bisa menyamakan langkah dan frekuensi," kata Dito. 

Politisi Golkar itu menegaskan pentingnya hubungan kemanusiaan dan ikatan antar anggota kabinet. Menurutnya, pendekatan ini mempercepat sinergi untuk mewujudkan tujuan Presiden Prabowo dalam membentuk kabinet yang cepat dan efektif.

"Jadi ini mempercepat karena Bapak Presiden ingin Kabinet Merah Putih bekerja cepat dan bekerja efektif," ungkap Dito.

Di kesempatan sama, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga menekankan pentingnya kekompakan sebagai satu tim. Pras mengibaratkan kerja kabinet seperti tim sepak bola. Di mana setiap anggota memiliki peran berbeda, tapi bekerja sebagai satu kesatuan. 

"Analoginya sebagai sebuah tim sepak bola, ada yang di depan, ada yang di belakang, ada yang di samping, tapi semua men-support sebagai satu kesatuan," jelas Hadi. 

Senada, Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar menilai kegiatan ini bermanfaat untuk melatih kekompakan dan menyatukan visi kabinet. Menurutnya, ini adalah bentuk shock therapy. Tidak hanya bagi anggota kabinet, tetapi juga untuk pejabat eselon di berbagai instansi. 

"Latihan sekarang ini saya kira bukan hanya penting untuk para kabinet tetapi juga pejabat eselon 1, pejabat eselon 2 setiap instansi, itu saya kira sangat bagus untuk melakukan hal yang sama," ucap Menag Nasaruddin Umar.

Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyoroti, tantangan bangun pagi yang jarang dilakukannya. Namun, ia mengakui kegiatan ini baik untuk mengajarkan tanggung jawab dalam keadaan apapun.

"Tanggung jawab negara itu mau 2 jam, 1 jam tidur, begitu panggilan tugas, harus siap," tutur Bahlil.

Sebelumnya, Prabowo menegaskan, agenda retreat ini bukan bermaksud menerapkan sistem militeristik di kabinet. Yang benar adalah, The Military Way, yang biasa dilakukan di pemerintahan, bahkan di perusahaan-perusahaan guna menyelaraskan kedisiplinan dan kesetiaan pada bangsa dan negara.

“Saya tidak bermaksud membuat Anda militeristik. Salah, bukan itu. The Military Way tiru oleh banyak Pemerintah, bahkan perusahaan-perusahaan," jelas Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra ini menjelaskan, inti The Military Way ada dua. Pertama, disiplin. Kedua, kesetiaan. Prabowo menegaskan, tidak meminta para anggota Kabinet Merah Putih setia kepadanya. Melainkan setia kepada bangsa dan negara Indonesia.

Dalam pengarahan itu, Prabowo menyampaikan sejumlah hal penting. Di antaranya, fokus dan komitmen masing-masing kementerian dan lembaga untuk bekerja mengentaskan kemiskinan, makan bergizi gratis, pemberantasan korupsi, swasembada pangan hingga swasembada energi.

“Saya di sini mengangkat sumpah untuk mempertahankan bangsa dan negara, setia kepada bangsa dan negara kita semua,” tegas mantan Menteri Pertahanan itu. 

Terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin sepakat dengan penilaian seluruh menteri mengenai Retreat Magelang. Mengingat, mentalitas seseorang memang perlu digembleng. Apalagi, penyelenggara negara sekelas menteri. 

"Retreat Magelang itu kan mencakup olah pikir dan fisik. Dalam kategori olah pikir, semua peserta dilatih untuk berpikir yang sistematis, rasional, dan berbasis kerakyatan. Olah fisik, ya harus kuat jasmaninya," terang Ujang. 

Selaras, Pengamat Kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengapresiasi gagasan Prabowo yang menggembleng pembantunya di lembaga pendidikan militer. "Sepakat. Mengingat, persoalan patriotik, inovasi, kreativitas, dan daya tahan itu perlu ditumbuhkan," nilai Trubus. 

Apalagi, situasi global saat ini cukup mengkhawatirkan. Makanya, perlu penataran untuk menyatukan visi pemerintahan ke depan. "Di kegiatan ini kan mereka akan saling kenal satu sama lain sehingga koordinasi akan lebih cair," pungkas Trubus.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo