Kepuasan Kepemimpinan Erick Tinggi Karena Prestasi PSSI Dan Terobosannya
JAKARTA - Hasil survei Indikator menyebut tingkat kepuasan masyarakat Indonesia terhadap kinerja Erick Thohir yang belum genap dua tahun memimpin PSSI mencapai 94 persen.
Pengamat sepak bola yang juga koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menilai, tingginya kepuasaan masyarakat itu karena prestasi Timnas Indonesia dan terobosan yang dilakukan Erick Thohir di sepak bola Indonesia.
"Tentang 94 persen puas terhadap kinerja ketum PSSI, Erick Thohir saat ini belum dua tahun, tapi memang ada terobosan-terobosan transformasi sepak bola nasional yang dilakukan yang kemudian membuahkan hasil seiring prestasi-prestasi yang di raih tim nasional," kata Akmal yang juga menjadi pembicara saat pengumuman hasil survei, Selasa (6/11/22024).
Beberapa prestasi dalam sepakbola itu adalah timas kembali juara SEA Games, pertama kali lolos ke babak knock-out Piala Asia senior, lolos semi final piala Asia U-23 sebagai debutan dan hampir lolos ke olimpiade. Tahun ini meloloskan 3 Timnas U-17, U-20, dan senior ke Piala Asia bahkan kita sejajar dengan 8 negara besar di asia lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Arab Saudi, Uzbekistan dll.
Kita adalah satu-satu negara ASEAN yang meloloskan 3 timnas ke Piala Asia. Satu-satunya negara Asia Tenggara yang lolos ke babak 3 kualifikasi piala dunia 2026. Ini menggambarkan perhatian publik pada sepak bola sangat tinggi, dengan kecenderungan ini publik merasa puas dengan kepemimpinan Erick Thohir di bidang tim nasional sangat luar biasa sekali, dan juga tim nasional putri yang mulai di dongkrak," ujarnya.
Akmal menambahkan, penggunaan VAR kinerja wasit menjadi semakin bagus meskipun ada beberapa kesalahan-kesalahan teknis di lapangan masih bisa di tolerir. Inilah indikator-indikator yang membuat masyarakat sangat puas dengan kepemimpinan Erick Thohir sebagai ketum PSSI yang cukup tinggi 94 persen.
Menurut dia, dalam sepak bola itu yang dinilai adalah prestasi timnas, yang kedua kompetisinya, baru yang ketiga pembinaannya.
"Yang mungkin masih PR dari PSSI ini adalah pembinaannya, bagaimana kompetisi-kompetisi kelompok umur belum berjalan sempurna, sisa 6 persen mungkin bagaimana agar Liga 2, Liga 3, Liga Nusantara dan kelompok umur bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Naturalisasi Keniscayaan
Tentang naturalisasi Akmal menyebut ini adalah sebuah keniscayaan tentang sepak bola global, karena semua negara akan melakukannya, karena FIFA juga membolehkan setiap negara melakukan naturalisasi. Dalam pasal 19 statuta FIFA menjelaskan syarat untuk melakukan naturalisasi adalah pemain lahir di negara bersangkutan, ayah atau ibu kandungnya lahir di negara terkait, kakek atau neneknya lahir di negara terkait, pemain telah tinggal di negara terkait selama 5 tahun saat usianya mencapai 18 tahun. Jadi dari 4 syarat naturalisasi ini, jika ada salah satu syarat tersebut maka FIFA membolehkan proses naturalisasi.
"Sepak bola merupakan olahraga yang banyak melakukan naturalisasi sudah 108 pemain sepak bola yang mendapatkan naturalisasi sejak zaman Cristian Gonzalez sampai saat ini, itu belum termasuk pemain yang ada di era 50an. Jadi pada saat kita bermain piala dunia 1938, itu adalah pertama kalinya ada naturalisasi, ada yang berdarah Indonesia asli, ada yang berdarah Cina, ada yang berdarah Belanda, ada yang keturunan maluku Belanda," kata Akmal.
Namun Akmal mengingatkan, naturalisasi akan menjadi bow waktu kalau prestasi timnas menurun.
Kita ini sebenarnya mengikuti strategi Jepang, dahulu mereka juga melakukan naturalisasi tapi hanya untuk jangka pendek untuk mengangkat performa Tim nasional Jepang. Karena Jepang sebelumnya itu tim yang tidak ada apa-apanya," ungkapnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu