Prabowo Tambah Rp 16,7 Triliun Untuk Kenaikan Gaji Guru ASN Dan Non-ASN

JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan tambahan anggaran sebesar Rp 16,7 triliun untuk peningkatan kesejahteraan guru. 

Dengan tambahan ini, total anggaran kesejahteraan guru melonjak menjadi Rp 81 triliun. 

"Ini adalah jumlah yang sangat besar. Presiden benar-benar menunjukkan komitmennya untuk guru," ujar Hasan dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/12).  

Peningkatan ini diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan bagi sekitar 600 ribu guru di tahun 2025. Langkah ini melengkapi program kesejahteraan yang sebelumnya telah mencakup 1,3 juta guru.  

"Jadi tambahan anggaran untuk kesejahteraan guru itu, cukup signifikan bagi guru," lanjutnya

Ia merinci, guru dari Aparatur Sipil Negara (ASN) akan mendapatkan tambahan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok, sementara guru non-ASN akan menerima kenaikan tunjangan profesi menjadi Rp 2 juta per bulan. 

"Jadi total nanti di tahun 2025 jumlah guru yang mendapatkan peningkatan kesejahteraan itu berjumlah 1,9 juta orang," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo dengan penuh harus mengumumkan peningkatan gaji untuk guru ASN dan non ASN di acara Puncak Hari Guru Nasional yang digelar di Velodrome, Jakarta, Kamis (28/11) lalu.

“Guru ASN dapat tambahan kesejahteraan sebesar 1 kali gaji pokok. Guru-guru Non-ASN nilai tunjangan profesi ditingkatkan jadi Rp2 juta per bulan,” kata Prabowo disambut tepuk tangan meriah.  

Menurut Prabowo, kebijakan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui kesejahteraan tenaga pendidik. “Bahwa kita walaupun berkuasa sebulan, kami umumkan bahwa kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan,” tanbahnya. 

Tak lupa, ia mengapresiasi Menteri Keuangan atas dukungan anggaran dengan meminta tepuk tangan meriah dari para hadirin.