290 Ribu Pemilih Di Kota Bogor Golput
BOGOR - Sebanyak 290.000 warga Kota Bogor tidak menggunakan hak pilihnya alias golput pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Di Kota Hujan ini tingkat partisipasi pemilih hanya 63 persen.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, M Habibi Zaenal Arifin mengatakan,tingkat partisipasi pemilih yang sebanyak 63 persen tersebut jauh di bawah target. Dia mengatakan, KPU menargetkan angka partisipasi pemilih sebesar 85 persen.
“Hampir 290 ribu (pemilih) yang tidak menyalurkan hak pilihnya,” ujarnya, Rabu (4/12/2024).
Habibi mengatakan, rendahnya partisipasi pemilih dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya, kata dia, adalah kejenuhan masyarakat dengan politik, di mana pilkada berdekatan dengan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
“Selain itu juga banyak surat pemberitahuan pemungutan suara (C6) tidak terdistribusikan karena data pemilih yang belum akurat,” katanya.
Habibi menjelaskan, angka 290.000 tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan golput murni. Sebab, kata dia, sebagian besar karena kendala administratif. Misalnya, pemilih yang sudah pindah domisili atau meninggal dunia.
“Jadi angka 290 ribu itu tidak mutlak seluruhnya masyarakat tidak datang ke TPS, tapi ada data C6 yang tidak terdistribusikan,” jelasnya.
Dia mengatakan, KPU Kota Bogor telah berupaya meningkatkan partisipasi pemilih. Termasuk, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor untuk menyampaikan imbauan melalui masjid-masjid pada hari pemungutan suara.
“Tapi, belum memberikan hasil yang optimal. Mungkin bisa jadi bahan evaluasi ke depan,” kata Habibi.
Sementara itu, hasil rekapitulasi suara Pilwakot Bogor, pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim-Jenal Mutaqin unggul dengan perolehan 183.500 suara. Diikuti Atang-Annida 136.961 suara, Rayendra-Eka 71.736 suara, Rena-Tedy 58.415 suara dan Sendi-Melli 48.175 suara.
“Untuk hasil rekapitulasi perolehan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat akan ada lanjutan rekapitulasi di Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Adapun hasil dari perolehan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina memperoleh 35.888 suara. Paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja memperoleh 37.145 suara.
Kemudian, paslon nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie memperoleh 147.155 suara, dan paslon nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memperoleh 278.039 suara.
Yang unggul adalah paslon nomor 4 (Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan),” kata Habibi.
Habibi menjelaskan, setelah penetapan, KPU Kota Bogor masih menunggu apakah ada perselisihan hasil pemilihan. KPU, kata dia, akan menunggu tiga hari pasca penetapan hasil perolehan suara.
“Nanti kita lihat juga bersama-sama apakah ada yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK) atau tidak,” katanya.
Dia mengatakan, jika tiga hari ke depan tidak ada perselisihan hasil, maka KPU langsung bisa menetapkan pemenang atau calon terpilih dari pemilihan pilkada 2024.
“Tentu sambil menunggu arahan KPU RI melalui KPU Jabar,” kata Habibi.
Sebelumnya, KPU Kota Bogor menggelar rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pilkada 2024 tingkat kota di Hotel Padjadjaran Suite, Bogor Selatan pada Selasa, (3/12/2024). Rapat berlangsung sejak pukul 09:00 WIB dan dihadiri para tim Paslon.
Komisioner KPU Kota Bogor, Dian Askhabul Yamin mengatakan, hingga kini belum ada Tim Paslon yang mengajukan keberatan dan berpotensi melakukan gugatan ke MK. “Mudah-mudahan tidak ada,” tandas Dian.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari mengatakan, partisipasi warga Kota Bogor di Pilkada 2024 jauh dari target. Kata Hery, kondisi ini hampir terjadi di seluruh Indonesia yang hanya di bawah 70 persen.
“Kita akan evaluasi. Khusus Kota Bogor kurang lebih 63 persen,” kata Hery Antasari, Rabu (4/12/2024).
Hery melanjutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan partisipasi warga Kota Bogor dalam menyalurkan hak pilihnya jauh dari target. Pertama, tidak tersalurkannya surat undangan pemilih kepada warga.
“Karena hujan mungkin sehingga ada yang tertunda. Sampai malam H-1 pun belum disampaikan kepada warga,” tambahnya.
Kedua, antusias warga sudah habis di masa Pemilu dan Pileg 2024 lalu. Sehingga sekarang ini, kata dia, sedang turun. “Kalau pileg kan dikeroyok oleh seluruh anggota DPRD, ikut kampanye mereka. Sekarang kan oleh para paslon saja,” jelasnya.
Hery menegaskan, Pemkot Bogor sudah gencar melakukan sosialisasi Pilkada 2024 kepada seluruh warga Kota Bogor. Bahkan, dia mengaku sudah memerintahkan Desk Pilkada agar kelurahan ikut mensosialisasikan dengan spanduk.
“Pasti akan tetap. Tapi semua turun ya, tapi tetap ada effort yang harus kita apresiasi,” tandasnya.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 21 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu