Penjual Aksesori dan Kue di ITC BSD Diserbu Pembeli Jelang Perayaan Imlek
SERPONG - Toko penjual aksesori perhiasan dan kue khas perayaan Imlek di ITC BSD sudah mulai diserbu ratusan pengunjung setiap harinya menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, Senin (20/1/2025).
Maria Sujarwati, pemilik dari Toko Aneka, mengaku penjualannya mengalami peningkatan drastis sejak pihaknya membuka stand jualan di lantai 2 ITC BSD.
“Kue keranjang yang pasti penjualannya meningkat, angpao, dan aksesori lainnya yang berhubungan dengan Imlek,” kata Maria.
Para pembeli sudah mulai berdatangan sejak Toko Aneka membuka stand jualan pada Sabtu (18/1) lalu. Para pembeli bisa mendatangi Toko Aneka di Pasar Modern BSD dan juga ITC BSD.
Tahun Baru Imlek 2025 yang bertepatan dengan 2576 Kongzili akan dirayakan pada Rabu (29/1) mendatang. Hari besar ini pun menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya keturunan Tionghoa untuk merayakan tradisi yang penuh dengan makna.
Salah satu tradisi yang paling dinanti saat Tahun Baru Imlek adalah pembagian angpao, amplop merah yang menjadi simbol harapan, rezeki, dan keberuntungan. Biasanya, angpao diberikan kepada orang yang lebih muda, sehingga amplop merah yang satu ini juga diburu.
“Angpao mulai dari Rp5 ribu sampai paling mahal Rp15 ribu. Ini aku keranjangan begini tadi siang sudah diisi lagi angpaonya karena habis,” jelasnya.
Toko Aneka juga menyediakan berbagai dekorasi berwarna merah dan emas untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek, seperti lampion yang menjadi simbol kegembiraan dan semangat.
Ornamen yang selalu ada saat perayaan Tahun Baru Cina ini juga diburu oleh para pembeli, mulai dari yang ukuran kecil berupa gantungan kunci, hingga yang berukuran besar.
“Lampion mulai Rp5 ribu yang kecil-kecil sampai yang Rp350 ribu, banyak sehari bisa keluar 200 sampai 500 keluar laku mulai dari size kecil sampai size besar, bisa 500-lah per hari,” lanjut Maria.
Para pembeli juga mengincar berbagai kue kering seperti nastar, kastengel, dan lain-lain. Setiap harinya menjelang perayaan Imlek, Maria bisa membuat sekitar 200 toples nastar untuk dijual.
”Kalau kue kering buat sendiri, rata harganya Rp125 ribu semua yang premium, yang enggak premium juga ada harganya Rp85 ribu. Nastar produksi di rumah, kalau Imlek begini ya 200 toples paling setiap hari produksi, setiap hari lakunya paling sekitar 50 toples,” katanya.
Namun, kue keranjang yang merupakan salah satu makanan khas Imlek dengan filosofi pembawa keberuntungan, menjadi kue yang paling laris manis di Toko Aneka. Tak tanggung-tanggung, sebanyak sekitar 1.000 kilogram kue keranjang bisa laku terjual setiap harinya.
“Bisa 1.000 kilo yang kue keranjang, ini kan seasonal, nanti Lebaran ya kita bikin lagi kue yang khas Lebaran,” jelasnya.
Banyaknya pembeli di Toko Aneka pun membuat mereka sedikit kewalahan sehingga hanya menjual aksesori dan kue khas Imlek ini secara langsung, tidak berjualan secara online.
“Enggak jualan online, enggak sempat pegang online ya, sederhana saja kita,” ucap Maria.
Menurut penanggalan Cina, tahun 2025 atau tahun 2575 Kongzili merupakan tahun ular kayu. Ular yang melambangkan kebijaksanaan dan elemen kayu yang mendukung pertumbuhan dan transformasi ini membuat Maria memiliki harapan akan Indonesia dan juga toko miliknya.
“Ya semoga semakin sukses, Indonesia semakin maju pastinya ekonomi semakin pulih, enggak ada kemiskinan jadi semua masyarakat bisa memiliki hidup yang baik,” harapnya.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 10 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu