Wanita Pemandu Lagu WN Thailand di Tempat Hiburan Malam Tangerang Diamankan

TANGERANG - Sebanyak 5 wanita warga negara (WN) Thailand yang berprofesi sebagai pemandu lagu di salah satu tempat hiburan malam di Kabupaten Tangerang, Banten, diamankan Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang.

 

Kepala Kanwil Imigrasi Banten, Hendro Tri Prasetyo, mengatakan kelima wanita tersebut diamankan pada Kamis (16/1) lalu, setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat.

 

“Dari sumber, mereka berkegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggal. Jadi, dokumen imigrasinya tidak sesuai peruntukkan pada saat melakukan kegiatan di Indonesia,” kata Hendro, Selasa (21/1/2025).

 

Kelima wanita tersebut pun tidak dapat menunjukkan dokumen-dokumen yang diperlukan saat dimintai oleh petugas. Petugas kemudian langsung menyelidiki asal-usul kelima wanita tersebut.

 

“Saat diminta dokumen oleh petugas, mereka tetap tidak bisa tunjukkan dokumen perjalanan dan setelah didalami lebih lanjut ada dugaan mereka melakukan pelanggaran keimigrasian,” jelasnya.

 

Berdasarkan pengakuannya, kelima warga Thailand itu datang ke Indonesia sejak 8 Januari 2025 lalu. Mereka ditawarkan pekerjaan sebagai pemandu lagu di tempat hiburan malam.

 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang, Uray Avian, mengatakan berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa kelima wanita tersebut hanya memiliki izin tinggal kunjungan (C2), dan tidak memiliki izin untuk bekerja.

 

“Kelima WNA inisial KW (33), MT (31), WS (27), SS (27), dan MK (30) ini hanya punya izin tinggal kunjungan atau C2. Artinya secara dokumen mereka ini sudah melanggar keimigrasian,” tambah Uray.

 

Para wanita tersebut dijanjikan akan mendapatkan bayaran sekitar Rp12 juta setiap bulannya dalam bekerja. Akibat dari pelanggaran yang dilakukan, kelima wanita tersebut akan dideportasi ke negara asal.

 

“Mereka ini diimingi dapat gaji sebesar 30.000 bath setiap bulan, dan atas kasus ini kami tindak lanjuti dengan sanksi keimigrasiannya. Di mana kelima WNA akan dideportasi atau dikenakan penangkalan masuk ke Indonesia,” jelasnya.