Diguyur Hujan, Atap Ruang Kelas MTsN 7 Pandeglang Ambruk
Bangunan Sudah Berumur 27 Tahun
PANDEGLANG - Atap ruang kelas Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Negeri 7 Pandeglang di Kecamatan Angsana, ambruk. Kejadiannya pada saat hujan deras yang disertai angin kencang, Selasa (21/1), sekitar pukul 22.00 WIB.
Kepala MTsN 7 Pandeglang, Yanti Mariah mengungkapkan, ambruknya atap ruang kelas VII pada saat hujan deras. “Kejadiannya tadi malam (Selasa malam) sekitar pukul 22.00 WIB,” kata Yanti, Rabu (22/1).
Sebelum terjadi ambruk katanya, 30 siswa kelas VII yang menggunakan ruang tersebut, sudah digabung dengan kelas lain sejak pekan lalu. Hal itu jelasnya, kondisi bangunan sangat mengkhawatirkan karena sudah lapuk dimakan usia.
“Saat cuaca terus menerus hujan, situasi dan kondisi sudah tidak memungkinkan dipakai untuk belajar, akhirnya siswa kita merger (penggabungan, red) dengan kelas yang lain,” ungkapnya.
Wajar saja atap ruang kelas di MTSN 7 Pandeglang itu ambruk saat hujan deras, karena usia bangunannya sudah berumur 27 tahun. Bahkan sudah pernah diajukan untuk dibangun, namun hingga ambruknya belum ada realisasi.
“Gedungnya sudah lama, dari tahun 1998 (27 tahun, red). Pengajuan sudah, hanya saja belum terealisasi saja. Kami juga ajukan lagi proposal, mudah-mudahan di tahun ini ada (terealisasi, red),” katanya.
Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Provinsi Banten, Beni Madsira mengatakan, pihaknya sudah meninjau kondisi ambruknya atap ruang kelas di MTsN 7 Pandeglang tersebut bersama Muspika Kecamatan Angsana.
“Dalam musibah itu tak ada korban jiwa, karena kejadian semalam. Wajar ya ambruk, karena bangunan didirikan sejak tahun 1998 lalu, terlihat kondisinya sudah pada rapuh dimakan usia,” katanya.
Ia mengimbau kepada seluruh pihak sekolah yang tersebar di Kabupaten Pandeglang agar sigap dan tanggap darurat bencana, karena cuaca saat ini diprediksi masih buruk.
“Ini pelajaran bagi para pihak sekolah, agar sigap saat cuaca buruk. Jadi kami imbau agar tak menggunakan ruang kelas yang kondisinya sudah tua atau lapuk,” pesannya.
Camat Angsana, Acep Jumhani membenarkan, setelah melakukan peninjauan langsung ke lokasi bangunan kelas yang ambruk itu, kondisinya sudah tua dan lapuk.
“Gedungnya nampak sudah lapuk dan tua. Tapi masih dipakai KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Alhamdulillah Kepala MTsN sigap mengevakuasi para siswa terlebih dulu (sebelum ambruk terjadi, red),” jelasnya.
Persoalan gedung katanya, selain pihak sekolah sudah mengajukan ke pihak Kementerian Agama (Kemenag), pihaknya juga bakal berupaya melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang)
“Adapun untuk masalah gedung, beliau (Kepala MTsN, red) juga sudah mengajukan proposal ke Kemenag. Kebetulan di minggu-minggu ini ada Musrenbang di tingkat Desa dan Kecamatan, kami mungkin mengakomodir untuk usulan bangunan lewat Musrenbang itu ke tingkat Kabupaten,” tandasnya.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 3 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu