Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Pondok Ranji, Ada Pembinaan Berbasis Budaya
CIPUTAT TIMUR – Pihak Kelurahan Pondok Ranji di tahun 2025 ini sudah menyiapkan dan merencanakan berbagai kegiatan pemberdayaan dan pelatihan kepada masyarakat di lingkungan Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Salah satu kegiatan yang diagendakan pada bulan Maret mendatang, adalah pembinaan kemasyarakatan berbasis budaya yakni pengajian makam.
Sekretaris Lurah Pondok Ranji, Asmin, mengatakan setidaknya di tahun ini ada 7 kegiatan untuk pemberdayaan dan pelatihan masyarakat mulai dari pembinaan kepemudaan, program RW Mandiri Tahan Pangan (Mantap), hingga sosialisasi bahaya penggunaan narkoba.
“Ada pembinaan kepemudaan sasarannya buat karang taruna, kemudian ada pembinaan RT/RW se-Kelurahan Pondok Ranji, kemudian ada RW Mantap, terus ada fasilitasi tata boga pelatihan untuk masyarakat, sama pembinaan kemasyarakatan berbasis budaya, ini pengajian makam. Terus kita ada sosialisasi bahaya penggunaan narkoba untuk masyarakat pemuda,” kata Asmin, Kamis (30/1/2025).
Berbagai program pelatihan pemberdayaan masyarakat tersebut sengaja disiapkan di Kelurahan Pondok Ranji bukan tanpa sebab. Program-program tersebut mengincar segmentasi masyarakat yang berbeda, mulai dari pemuda, ketua lingkungan, hingga para ibu-ibu.
Diharapkan melalui berbagai program tersebut, warga di Kelurahan Pondok Ranji dapat memiliki pemahaman yang cukup dalam menunjang kehidupan mereka sehari-harinya dan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Ini kan segmentasinya macam-macam, ada untuk pemuda, karang taruna, ada untuk RT/RW, kalau untuk RT/RW ya supaya penguatan, nanti RT/RW diharapkan sosialisasi lagi ke warga, ya pembekalan untuk menunjang kinerja mereka juga, pembinaan sifatnya,” ucapnya.
Rencananya, pelatihan tata boga akan dilaksanakan pada bulan Februari ini, dan juga pembinaan kepemudaan pada bulan April mendatang. Namun, Asmin belum bisa memastikan kapan program-program yang telah direncanakan tersebut akan terlaksana lantaran masih harus menunggu keputusan lebih lanjut.
Pada kegiatan pengajian makam yang rencananya akan dilakukan pada Lebaran setelah bulan suci Ramadan, pihak Kelurahan Pondok Ranji akan berziarah ke beberapa makam yang telah ditentukan dan mengaji bersama dengan masyarakat.
“Biasanya habis Lebaran kan ada pengajian tuh, jadi kita keliling, ada 5 titik di Pondok Ranji biasanya serentak, Lebaran hari kelima sudah mulai melaksanakan pengajian. Ya di kita karena memang itu yang bertahun-tahun sejak lama, itu tradisi kita,” jelasnya.
Kelurahan Pondok Ranji selama beberapa waktu terakhir ini juga mengalami masalah terkait sampah, seperti adanya tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal. Terkait hal tersebut, Asmin menegaskan bahwa pihak Kelurahan Pondok Ranji masih akan terus berupaya menangani permasalahan tersebut dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait.
“Kita monitoring aja dan koordinasi dengan dinas terkait, kita lakukan imbauan, sosialisasi, sama lewat pelatihan-pelatihan. Ya kita koordinasi dengan dinas terkait, gak bisa sendiri juga,” katanya.
Sebelumnya, Kelurahan Pondok Ranji juga sudah menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk tahun 2026 pada Senin (13/1) lalu. Pada kesempatan tersebut, masyarakat melemparkan usulan-usulannya terkait pembangunan fisik dan nonfisik yang diharapkan akan terealisasi pada tahun 2026 mendatang.
“Kebanyakan (usulan) fisik, infrastruktur ada, pelatihan-pelatihan juga ada, sarana prasarana ada, paling usulan posyandu, bikin posyandu baru rencananya ada di RW 01. Usulan kita tampung semua dari RT/RW, dari karang taruna, dari PKK, kemarin di Musrenbang sudah kita pilah-pilah mana yang prioritas karena kan anggarannya gak mungkin cukup untuk semua,” jelas Asmin.
Kelurahan Pondok Ranji seperti diketahui dalam Musrenbang kemarin mendapatkan pagu anggaran sekitar Rp2,5 miliar. Tingginya pagu anggaran ini juga terjadi lantaran pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari masyarakat di Kelurahan Pondok Ranji merupakan yang tertinggi di Kecamatan Ciputat Timur.
“Kita Pondok Ranji dapat hampir Rp2,5 m, karena memang pendapatan pajaknya tertinggi di Ciputat Timur, PAD (Pendapatan Asli Daerah) naik pendapatannya,” ungkapnya.
Asmin menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan mendorong masyarakat untuk membayar pajak, sehingga kemungkinan terealisasinya usulan dari masyarakat akan semakin besar.
“Ya kita dorong terus masyarakat, kita giatkan lagi untuk gali potensinya pajak daerah. Digiatkan lagi bayar pajaknya, biar masyarakat lagi yang merasakannya, biar lebih dirasakan lagi manfaatnya,” tutupnya.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 20 jam yang lalu
Olahraga | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu