Agar Puasa Tetep Sehat Masyarakat Diminta Perhatikan Asupan Saat Sahur dan Berbuka

TANGERANG - Selain meningkatkan keimanan, berpuasa juga memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan. Supaya kedua tujuan itu tercapai, perlu pengaturan pola makan secara khusus.
Ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tigaraksa, Rismaniar menuturkan, puasa tidak bertentangan dengan kesehatan. Bahkan puasa diperlukan untuk kesehatan tubuh. Namun, salah pola makan saat berpuasa bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit. Misalnya asam lambung, radang tenggorokan hingga gula darah naik. Agar puasa tetap sehat, perhatikan asupan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa.
“Untuk menu pembuka dapat berupa air putih, kurma atau buah. Tidak disarankan berbuka puasa dengan porsi makanan yang terlalu banyak karena sistem pencernaan harus beradaptasi lagi setelah berjam-jam diistirahatkan (lambung kosong). Hindari juga makanan yang terlalu berlemak atau manis dan dalam jumlah yang banyak,” ungkapnya, Senin (3/3).
Ia melanjutkan, setelah salat tarawih barulah makan lengkap sesuai Isi Piringku dengan perbandingan 50 persen (dua per tiga karbohidrat dan satu per tiga protein) dan 50 persen (dua per tiga sayur dan satu per tiga buah). “Selain makanan yang disarankan untuk dikonsumsi, ada pula makanan yang harus dihindari saat berpuasa, untuk hal ini setiap orang berbeda-beda tergantung dari personal dietnya,” ucapnya.
Menurutnya, masing-masing orang akan berbeda apa yang harus dihindari seperti pasien dengan diabetes, hipertensi atau kolesterol tinggi. Sebaiknya untuk cemilan pun pilih cemilan yang sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan atau yoghurt rendah lemak. Hindari cemilan yang tinggi lemak seperti gorengan dan mengandung tinggi gula.
“Pada saat sahur disarankan makan lengkap sesuai Isi Piringku dan jangan lupa minum air putih yang cukup yaitu dua gelas saat sahur. Sedangkan enam gelas lagi bisa dicukupi saat berbuka puasa, setelah salat Magrib, setelah salat Isya, setelah salat Tarawih, setelah makan malam dan sebelum tidur,” tuturnya.
Untuk penderita asam lambung diusahakan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang membuat asam lambungnya naik, biasanya makanan yang pedas, berminyak dan terlalu asam yang sering memicu asam lambung dan menghambat puasa.
Pola makan saat puasa perlu disesuaikan dengan perubahan frekuensi makan. Jumlah makanan saat puasa diimbangkan dengan kondisi diri. Komposisi makanan harus seimbang, cairan harus tercukupi dan pemilihan jenis dan suhu minuman pun harus sesuai sehingga dapat menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.
“Selamat menjalankan Ibadah Puasa di bulan Ramadan 1446 Hijirah, semoga puasa tahun ini tidak menghambat aktivitas sehari-hari, serta tetap perhatikan asupan gizi,” pungkasnya. (BNN)
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 jam yang lalu
Pos Tangerang | 21 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 5 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu